Puisi: Menuju ke Laut (Karya Sutan Takdir Alisjahbana) Menuju ke Laut (Angkatan Baru) Kami telah meninggalkan engkau, tasik yang tenang, tiada beriak, diteduhi …
Puisi: Menyeberang (Karya Sutan Takdir Alisjahbana) Menyeberang Sama-sama kami berjalan, Bersenda gurau tiada ingat. Di depan tersenyum samsu harapan Dan bahagia semata angin mengiring. Siapa menyangka…
Puisi: Betalah Tahu (Karya Sutan Takdir Alisjahbana) Betalah Tahu Aku melihat mereka berjalan, Rapat dekat sesak menyesak. Mata bersinar kasih mesra, Muka ber…
Puisi: Nikmat Semata (Karya Sutan Takdir Alisjahbana) Nikmat Semata Ketika aku tiba di puncak, bertudung langit cerah terbentang, dan meninjau ke lembah yang jauh te…
Puisi: Menuju Kebudayaan dan Masyarakat Baru (Karya Sutan Takdir Alisjahbana) Menuju Kebudayaan dan Masyarakat Baru (Manusia dan Tuhan) Bermusim-musim yang lampau datang lah seorang je…
Puisi: Api Suci (Karya Sutan Takdir Alisjahbana) Api Suci Selama nafas masih mengalun, Selama jantung masih memukul, Wahai api, bakarlah jiwaku, Biar mengaduh biar mengeluh. Seperti ba…
Puisi: Lagu Harapan (Karya Sutan Takdir Alisjahbana) Lagu Harapan Tukang angklung papa lalu di jalan: Baju cabik, badan kumal, Langkah lesu, mata berat. Di dep…
Puisi: Bergundah Hati (Karya Sutan Takdir Alisjahbana) Bergundah Hati Di atas tebing duduk seorang kelana Memandang arah ke tengah lautan Dalam hatinya, gundah gulana Teringat kampung dengan ha…
Puisi: Perjuangan (Karya Sutan Takdir Alisjahbana) Perjuangan (1) Suara: Ah, kelana, mengapa berputus asa? Dari gulita ia datang menjadi teman, Ke dalam gulita pula ia menarik diri. …
Puisi: Menghadapi Maut (Karya Sutan Takdir Alisjahbana) Menghadapi Maut Kulihat, Kurasakan: Peluru mendesing menembus kening, Pedang bersinau memenggal leher, dan Tergulinglah jasad di tanah:…
Puisi: Manusia Utama (Karya Sutan Takdir Alisjahbana) Manusia Utama Beta selalu menggemari pemandangan lantang: di pinggir laut yang luas, di puncak gunung yang tinggi. Dan sekarang beta…
Puisi: Kepada Anakku (Karya Sutan Takdir Alisjahbana) Kepada Anakku (1) Tiada tahukah engkau sayang, Bunda pergi melawat negeri Belum seorang pulang kembali, Ninggalkan kita sepi berempat? M…