Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Postingan

Puisi: Cut Meutia (Karya Sides Sudyarto D. S.)

Cut Meutia - 1908 Dikau Srikandi gagah berani Umurmu habis untuk berperang Melawan penjajah dan kebathilan Menumpas musuh penyebar kekafiran. Cut Meu…

Puisi: Wajah Ayu Ibuku (Karya Rini Intama)

Wajah Ayu Ibuku Bias cahaya dan renungan yang kubaca di atas batu tentang wajah ayu ibuku ada garis warna dan …

Puisi: Kemarau (Karya Rini Intama)

Kemarau rumput menangisi tanah kerontang dan kelopak mawar yang mulai berjatuhan yang tak lagi menyimpan embun. Padahal telah aku lewati buih-buih om…

Puisi: Khilaf (Karya Rini Intama)

Khilaf Akulah si pemuja yang memuja bicaralah tentang khilaf seperti kerikil di tepi jalan yang terinjak kepongahan kota ruangku tiba-tiba saja penga…

Puisi: Taman Bunga (Karya Rini Intama)

Taman Bunga Ada butiran tasbih hingga rindu-rindu yang kau kirim dan butiran bening air mata jatuh haru lalu kita tertawa saat gerbang taman menebar …

Puisi: Sang Penari (Karya Gunoto Saparie)

Sang Penari alun gamelan rawan menggerakkan tangan dan mripatmu menggeliatkan pinggulmu alun gamelan terus saja mengalunkan lagu surga apakah gerak p…

Puisi: Surga (Karya Gunoto Saparie)

Surga di manakah surga itu? katamu: di telapak kaki ibu namun aku tak sepenuhnya tahu hanya dapat meraba-raba maksudmu pada kitab tanpa nama itu kuba…

Puisi: Lagu Rindu (Karya Gunoto Saparie)

Lagu Rindu pada tangkai kusuma melati basah embun wangi meliputi pada pipi dinda lembut merona tiada ragu abang berkata-kata pada kalbu cintaku berse…

Puisi: Cinta (Karya Gunoto Saparie)

Cinta benarkah cinta begitu kuat menyatukan  tubuh dan ruh kita? benarkah cinta begitu dahsyat menenggelamkan raga dan jiwa kita? ketika kata-kata ke…
© Sepenuhnya. All rights reserved.