Postingan

Puisi: Bersyukurlah (Karya Nanang Suryadi)

Bersyukurlah dengan rasa sakit yang kita nikmati dengan rasa bahagia yang kita khidmati dengan menerima segala selapang s…

Puisi: Es Krim (Karya Darpan)

Es Krim Mun és di kutub selatan Dijieun és krim keur sakabéh babaturan Meureun bisa keur saratus taun Awét teu kudu olok jajan Mun és di kutub utara …

Puisi: Kembang Setengah Jalan (Karya Armijn Pane)

Kembang Setengah Jalan Mejaku hendak dihiasi, Kembang jauh dari gunung. Kaupetik sekarangan kembang, Jauh jalan panas hari, Bunga layu setengah jalan…

Puisi: Jemu (Karya M. Balfas)

Jemu Tuan bersabda: Tenanglah! Sedang jiwaku Tuan landa. Tuan menitah: Sujudlah! Sedang jiwa tak mau patah. Tuan berta…

Puisi: Potret di Beranda (Karya Taufiq Ismail)

Potret di Beranda Di beranda rumah nenekku, di desa Baruh Potretku telah tergantung 26 tahun lamanya Bersama gambar-gambar sulaman ibuku D…

Puisi: Retorika Politik (Karya Marianus Elki Semit)

Retorika Politik Kata-kata indah terucap dari mulut pemimpin Dikemas rapi tersusun dalam melodi bahasa nan indah Retorika politik menyulap opini memb…

Puisi: Anak Kecil (Karya Sapardi Djoko Damono)

Anak Kecil Anak kecil itu melihat sekuntum bunga mengembang, dan itu sudah cukup baginya. Bunga memang mengembang, hidup. Anak kecil itu tid…

Puisi: Tentang Matahari (Karya Sapardi Djoko Damono)

Tentang Matahari Matahari yang di atas kepalamu itu adalah balonan gas yang terlepas dari tanganmu waktu ka…

Puisi: Musim Dingin (Karya Melki Deni)

Musim Dingin daun-daun yang lepas dari ranting yang tak tua berguguran tanpa berita ditiupkan ke sana ke mari tanpa daya tidak mengutuk musim yang te…
© Sepenuhnya. All rights reserved.