Postingan

Puisi: Tubuhku Merindukan Tubuhmu (Karya Arahmaiani)

Tubuhku Merindukan Tubuhmu Ini tubuh Siapa punya? Aku terperangkap di dalamnya Mengeja belulang Membaca daging dan darah Melapal saraf…

Puisi: Hati (Karya Arahmaiani)

Puisi Hati Perempuan berkaca mata Menyanyi sendiri Di dalam hati Musiknya detak jantungnya Perempuan berkaca mata Berpuisi sendiri …

Puisi: Wajahmu (Karya Arahmaiani)

Wajahmu Aku berdiri di persimpangan Aku menoleh Ke kanan Lalu ke kiri Tak begitu paham Arah mana harus berjalan Kamu Hadir tak t…

Puisi: Wajah Cinta Sebenarnya (Karya Arahmaiani)

Wajah Cinta Sebenarnya Cintaku dihadapkan pada seribu muka Pada mata, pada jemari Ikal rambut, gelombang laut Hati resah, jiwa gelisah War…

Puisi: Daun Nangka dan Pintu-Pintu Terbuka (Karya Arahmaiani)

Daun Nangka dan Pintu-Pintu Terbuka (1) Sehelai daun nangka jatuh ke kepala Apakah kegilaan ini nyata? Pintu-pintu terbelah Jendela kaca …

Puisi: Untukmu (Karya Sutan Iwan Soekri Munaf)

Sajak Untukmu * HMH Ketika waktu beku dalam matamu bibirku menangkap bongkah es yang mencair dalam rindumu dan melumat sepi dalam setiap detik yang b…

Puisi: Romantisme Jarak (Karya Mustafa Ismail)

Romantisme Jarak (1) Mestinya kita punya sedikit waktu untuk menceritakan perihal masing-masing angin tak be…

Puisi: Langgar Kulur (Karya Mahatmanto)

Langgar Kulur Jarum jam 'lah diam Tiada bergerak berdetak lagi. Surau sunyi ditinggalkan santri pergi tiada kembali Tembok gig…

Puisi: Cakar atau Ekor? (Karya Mahatmanto)

Cakar atau Ekor? Di mana batas? semua hendak serba bebas melanggar, meliar. Bukankah setiap selalau hendak serba baru, jadi meni…
© Sepenuhnya. All rights reserved.