Postingan

Puisi: Kesetiakawanan Asia-Afrika (Karya Remy Sylado)

Kesetiakawanan Asia-Afrika Mei Hwa perawan 16 tahun. Farouk perjaka 16 tahun. Mei Hwa masuk kamar jam 24.00. …

Puisi: Nasihat Ibu (Karya Remy Sylado)

Nasihat Ibu Nasihat ibu tidak selalu diterima anak namun selalu indah mekar dalam merenung ibu tidak memberi batu buat anak yang minta roti. …

Puisi: Pergilah Berperang (Karya Remy Sylado)

Pergilah Berperang Pergilah berperang dengan sandangan cinta tapi jangan dipermalukan sebagai pencuri yang ke…

Puisi: Sajak Ember-Ember (Karya Remy Sylado)

Sajak Ember-Ember ( Tentang Kerusuhan Mei 1998 ) Di tengah kerusuhan Mei di Jakarta orang-orang membawa embe…

Puisi: Potret (Karya Remy Sylado)

Potret Anak-anak berlari-lari, lalu Bernyanyi, "Ambilkan bintang, Bu!" setelah itu Berkata, "Pak, 'bu, minta uangnya.&quo…

Puisi: Meretas di Atas Batas (Karya Remy Sylado)

Meretas di Atas Batas Aku mau berdiri Berlari Mengejar matahari. Rumput-rumput terdiam Melihat keheni…

Puisi: Lelah (Karya Remy Sylado)

Lelah Lelah Usai sudah. Hanya angin tertiup hempaskan gelisah Kurindu hangat alam di puncak Rinjani. Pasrah Menyerahlah setiap yan…

Puisi: Zebra (Karya Taufiq Ismail)

Zebra Di tepi sungai sekawan zebra sedang minum air segar Mereka kehausan karena habis mengembara di hutan be…

Puisi: Berdiri Seorang Ibu (Karya Remy Sylado)

Berdiri Seorang Ibu Sakit adalah rasa aku tidak pernah mengerti mengapa ada air di kelopak mata. Kalau kau sakit dan rambutmu putih …
© Sepenuhnya. All rights reserved.