Puisi: Hanya Debu Melepas Rindu (Karya Budi Arianto) Hanya Debu Melepas Rindu (1) Barangkali ini cara melepas rindu setelah semusim memintal gelisah pada pengembaraan masing-masing …
Puisi: Taman Itu tak Pernah Ada (Karya Iyut Fitra) Taman Itu tak Pernah Ada Bertahun telah kuciumi kesedihanmu serekah warna mawar, senantiasa aku bagai bocah dusun cemas kehilangan capung-c…
Puisi: Larik Desember (Karya Ook Nugroho) Larik Desember ( 1 ) Desember adalah bulan yang sedih. Ada yang menatap cemas pada lembar almanak Yang hampir tamat. Tahu, musim Senantiasa tanggal, …
Puisi: Kunang-Kunang (Karya Joko Pinurbo) Kunang-Kunang Ketika kecil ia sering diajak ayahnya bergadang di bawah pohon cemara di atas bukit. Ayahnya senang sekali menggendongnya meny…
Puisi: Pelajaran Puisi (Karya Joko Pinurbo) Pelajaran Puisi Ia sering bingung: apa yang harus ia lakukan untuk murid-muridnya saat ia memberikan pelajaran puisi. Susah-susah amat. Ia ben…
Puisi: Surat Batu (Karya Joko Pinurbo) Surat Batu Maaf, baru sekarang aku membalas surat yang kamu kirim tujuh tahun yang lalu. Waktu itu kamu memintaku merawat sebuah batu be…
Puisi: Menanggapi Bumi (Karya Piek Ardijanto Soeprijadi) Menanggapi Bumi Bumi subur hampir tandus diserbu beribu-ribu tikus gersang tanah garapan mempersempit hidup harapan perlu obat pemusna…
Puisi: Pertemuan (Karya D. Zawawi Imron) Pertemuan Di jalan ke pelabuhan menyambutku kabut yang remang nelayan pulang dari laut menjalaku dengan pandangannya. "Paman, alangkah kecut bua…
Puisi: Vagina (Karya Kuntowijoyo) Vagina Lewat celah ini engkau mengintip kehidupan. Samar-samar dari balik sepi bisik malam menembangkan bumi. Engkau tidak paham mengapa laut tidak b…