Puisi: Jalan Magelang Tengah Wengi (Karya Wiji Thukul)

Puisi "Jalan Magelang Tengah Wengi" karya Wiji Thukul menggambarkan gambaran nyata tentang kehidupan sehari-hari orang-orang yang berjuang untuk ....
Jalan Magelang Tengah Wengi


Bakul-bakul genthong
genteyongan mikul dagangan
baris ing petengan
kaya budhak mangkat kerja rodi

Bakul-bakul genthong
genteyongan munggah-mudhun
saka desa mlebu kutha
golek pasar

Bakul-bakul genthong
genteyongan
mburu pulukan upa

Kartasura, 2/8/87

Sumber: Para Jendral Marah-Marah (2013)

Analisis Puisi:
Puisi "Jalan Magelang Tengah Wengi" karya Wiji Thukul adalah penggambaran kehidupan sehari-hari sejumlah orang yang berjuang untuk mencari nafkah melalui pekerjaan keras mereka.

Perjuangan dan Kerja Keras: Puisi ini menggambarkan gambaran nyata tentang kehidupan sehari-hari orang-orang yang berjuang untuk mencari nafkah. Penyair menyebut "bakul-bakul genthong" yang merupakan alat untuk membawa barang dagangan. Gambaran ini mengungkapkan perjuangan mereka yang harus membawa beban berat untuk mencari penghasilan.

Hidup di Pinggiran: Penyair menggambarkan bagaimana mereka "baris ing petengan" atau berjalan di sore hari, menunjukkan bahwa mereka bekerja keras sepanjang hari, bahkan hingga sore hari. Mereka sering kali datang dari desa-desa kecil untuk mencari peluang di kota, seperti yang diilustrasikan dengan "saka desa mlebu kutha."

Kelas Bawah dan Kemanusiaan: Puisi ini menciptakan gambaran tentang orang-orang kelas bawah yang harus melakukan pekerjaan keras hanya untuk bertahan hidup. Penyebutan "kaya budhak mangkat kerja rodi" mengindikasikan kondisi sosial mereka yang harus bekerja seperti budak dengan harapan untuk mencari nafkah.

Pencarian Hidup Sehari-hari: Keseluruhan puisi mencerminkan kehidupan sehari-hari yang keras dan mencari nafkah. Mereka membawa barang dagangan mereka, naik turun jalan, dan mencari pembeli. Puisi ini menggambarkan kekuatan dan ketekunan dalam menghadapi tantangan hidup.

Puisi "Jalan Magelang Tengah Wengi" karya Wiji Thukul adalah gambaran yang kuat tentang perjuangan hidup sehari-hari orang-orang kelas bawah yang harus bekerja keras untuk mencari nafkah. Puisi ini mengingatkan kita akan pentingnya menghormati dan menghargai perjuangan mereka yang mungkin sering kali dilupakan dalam kehidupan sehari-hari.

Wiji Thukul
Puisi: Jalan Magelang Tengah Wengi
Karya: Wiji Thukul

Biodata Wiji Thukul:
  • Wiji Thukul (nama asli Wiji Widodo) lahir pada tanggal 26 Agustus 1963 di Solo, Jawa Tengah.
  • Wiji Thukul menghilang sejak tahun 1998 dan sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya (dinyatakan hilang dengan dugaan diculik oleh militer).
© Sepenuhnya. All rights reserved.