Postingan

Puisi: Terlalu Lama di Laut

Terlalu Lama di Laut Terlalu lama di laut batu menjadi karang ... cinta melumut rindu tak perlu berkarat…

Puisi: Pulang (Karya Doel CP Allisah)

Pulang (1) Ketika aku tinggalkan tanjungpriok lembayung senja  dan angin dingin segera menyergap mimpiku …

Puisi: Kita Adalah Pohon (Karya Mustafa Ismail)

Kita Adalah Pohon Kita adalah sebatang pohon tumbuh di atas tanah pecah dengan ranting-ranting patah S…

Puisi: Ziarah (Karya Sulaiman Juned)

Ziarah (di pusara Abi tercinta) Ada angin tertinggal di atas tanah tumpukan kadang meruncing menembus dad…

Puisi: Kutengadahkan Isi Kalbu (Karya Sulaiman Juned)

Kutengadahkan Isi Kalbu Biar ini kalbu memangut rindu mengirim setiap luka biru. Tak mengada-ada Biarlah se…

Puisi: Tuhan Terimalah Daku (Karya Sulaiman Juned)

Tuhan Terimalah Daku Air suci basuh muka dari nanah aku tadah telapak tangan menemui-Mu. Banda Ace…

Puisi: Kita Butuh Pegangan

Kita Butuh Pegangan Buyar seketika sederet pertanyaan kosong terhenyak dan tanggal keabadian semakin tida…

Puisi: Puisiku (Karya Mustiar AR)

Puisiku Sebaris puisi menari Dalam ombak Di jiwanya nan makin liar Pada Rabbnya Allahu Allahu Allah…

Puisi: Jika...

Jika Jika saja aku tau segala yang kau tau, mungkin aku tidak akan pernah menyimpan tanya untukmu. J…

Puisi: Aku Tidak Mencintai Ilmu

Aku Tidak Mencintai Ilmu Aku tidak mencintai ilmu aku hanya pemberontak; yang berontak dan selalu benci …

Puisi: Sajak Buat Bapak (Karya Doel CP Allisah)

Sajak Buat Bapak Bapak, aku merasakan semua luka tapi tak bisa berkata-kata ah, mari kita diam saja seba…

Puisi: Peunayong (Karya Mustafa Ismail)

Peunayong (Meue, Peunayong) Kudengar kau sempat berlari, menumpang Nuh, ketika kota menjadi laut Per…

Puisi: Blok M (Karya Doel CP Allisah)

Blok M Dari jendela bus bertingkat seluruh pandang kubingkiskan buatmu untuk ribuan iklan yang berkejaran …

Puisi: Tuan Nuh (Karya Hasan Aspahani)

Tuan Nuh Akulah penumpang yang terjun dari kapalmu terbuai landai pantai yang tiba-tiba surut Akulah pen…

Puisi: Ironi (Karya Mustafa Ismail)

Ironi Hati manusia sudah beku, ketuklah terus sampai kau merasa hidup menjadi lebih indah dan mereka sadar…

Puisi: Untuk Apa Menulis Puisi

Untuk Apa Menulis Puisi Terkadang kita terperangkap oleh ketidakbenaran lalu mengawini ketidakjujuran ke…

Puisi: Alue Naga (Karya Mustafa Ismail)

Alue Naga Di jembatan Lamnyong kulihat matahari sudah condong ke barat kau masih saja berpura-pura. Bermain …

Puisi: Jika Kita Diam Saja

Jika Kita Diam Saja Berniat dan mampu Berkeinginan dan mau bekerja Harus bekerja! Kita harus mengikat s…
© Sepenuhnya. All rights reserved.