Sumber: Negeri Daging (2002)
Analisis Puisi:
Puisi ini adalah sebuah ungkapan doa yang menggambarkan rasa syukur dan permohonan kepada Tuhan dalam konteks peringatan hari kemerdekaan suatu negara. Mustofa Bisri dengan penuh kesadaran mendeskripsikan berbagai aspek dan harapan terkait kemerdekaan, baik yang bersifat fisik maupun spiritual, memohon petunjuk dan anugerah dari Tuhan.
Permohonan Kesadaran dan Syukur: Penyair memohon kepada Tuhan untuk diberikan pemahaman yang benar akan anugerah kemerdekaan. Dalam doanya, terlihat rasa syukur yang mendalam atas nikmat kemerdekaan yang diberikan dan kesadaran akan kebesaran nikmat tersebut.
Kritis terhadap Kondisi Kemerdekaan: Puisi ini menggambarkan sudut pandang kritis terhadap kondisi kemerdekaan. Penyair mengungkapkan kegelisahan atas "penjajahan" baru yang terjadi setelah merdeka, seperti ketertjajaan oleh nafsu dan kedengkian sendiri, bahkan oleh diri dan bangsa sendiri.
Permohonan Kesadaran Rohani dan Kepemimpinan: Doa terkait pemimpin dan kebijaksanaan menyoroti kebutuhan akan kepemimpinan yang adil, jujur, dan bijaksana. Ada aspirasi agar pemimpin memiliki kemampuan untuk memperjuangkan keadilan dan kepentingan bersama.
Permohonan untuk Kesadaran Beragama dan Moral: Penyair menyoroti kesadaran beragama dan moral dalam kehidupan bermasyarakat. Pemohonan agar pemahaman agama yang sejati dapat membedakan perbuatan baik dan buruk, baik dalam ranah keagamaan maupun sosial-politik.
Permohonan Pengampunan dan Kasih dari Tuhan: Puisi ini mengakhiri dengan permohonan ampunan dan kasih sayang dari Tuhan bagi kesalahan-kesalahan individu dan pemimpin. Ada kesadaran yang mendalam atas kebutuhan akan pengampunan dan belas kasih dalam hidup manusia.
Puisi "Doa Kemerdekaan" adalah sebuah doa yang mendalam, penuh kesadaran, dan aspiratif. Menyoroti aspek kritis terhadap kemerdekaan, baik secara fisik maupun spiritual, serta memohon petunjuk, kebijaksanaan, dan pengampunan dari Tuhan bagi diri sendiri, para pemimpin, dan bangsa secara keseluruhan. Puisi ini mencerminkan kesadaran moral dan spiritual yang mendalam dalam konteks kemerdekaan dan kehidupan sosial.
Puisi: Doa Kemerdekaan
Karya: Mustofa Bisri (Gus Mus)
Biodata Mustofa Bisri:
- Dr. (H.C.) K.H. Ahmad Mustofa Bisri (sering disapa Gus Mus) lahir pada anggal 10 Agustus 1944 di Rembang. Ia adalah seorang penyair yang cukup produktif yang sudah menerbitkan banyak buku.
- Selain menulis puisi, Gus Mus juga menulis cerpen dan esai-esai keagamaan. Budayawan yang satu ini juga merupakan seorang penerjemah yang handal.
- Gus Mus adalah seorang kiai yang memiliki banyak profesi, termasuk pelukis kaligrafi dan bahkan terlibat dalam dunia politik.