Puisi: Lautan Waktu (Karya Sanusi Pane)

Puisi "Lautan Waktu" karya Sanusi Pane menggambarkan perjalanan spiritual dan eksistensial seorang individu yang merenungkan keberadaannya dalam ....
Lautan Waktu

        Jiwaku telah lama merenang lautan waktu dan aku berhenti,
membiarkan diriku dipermainkan gelombang.
        Aku bermimpi dibawa arus ke darat sejahtera di bawah langit bertabur bintang.
        Mata kubuka: awan mengandung guruh berkumpul di langit.
        Badai turun dan setinggi gunung gelombang naik,
mengempas-empaskan daku seperti tempurung.
        Tangan kukembangkan dan mulai lagi mengharung laut,
sebatang kara dalam 'alam tidak berwatas.

Sumber: Madah Kelana (1931)

Analisis Puisi:

Puisi "Lautan Waktu" karya Sanusi Pane menggambarkan perjalanan spiritual dan eksistensial seorang individu yang merenungkan keberadaannya dalam aliran waktu yang tak terelakkan.

Eksplorasi Waktu dan Eksistensi: Puisi ini membawa pembaca pada perjalanan spiritual melintasi dimensi waktu. "Lautan waktu" dipahami sebagai metafora bagi perjalanan panjang jiwa melalui masa lalu, kini, dan masa depan. Individu dalam puisi ini berhenti sejenak untuk merenungkan posisinya dalam aliran waktu yang terus bergerak.

Kontras Antara Impian dan Kenyataan: Dalam mimpi, individu membayangkan dirinya dibawa oleh arus ke "darat sejahtera di bawah langit bertabur bintang", menggambarkan harapan akan kedamaian dan kebahagiaan di masa depan. Namun, ketika ia terbangun, kenyataan yang keras menyergapnya dengan kehadiran badai dan gelombang yang menghantamnya.

Perjuangan Manusia dengan Takdir: Melalui gambaran badai dan gelombang yang menghantam individu seperti "tempurung", puisi ini menggambarkan perjuangan manusia dengan takdir dan rintangan hidup. Namun, meskipun terhempas oleh kehidupan, individu tersebut tidak putus asa dan tetap bertahan.

Simbolisme Laut dan Tangan: Laut digambarkan sebagai simbol kehidupan dengan gelombang yang menggambarkan tantangan dan perubahan yang tak terelakkan. Sementara itu, tangan yang dibangkitkan oleh individu melambangkan tekad dan keberanian untuk terus berjuang dan mengarungi lautan waktu.

Puisi "Lautan Waktu" adalah refleksi mendalam tentang eksistensi manusia dalam aliran waktu yang tak terelakkan. Melalui metafora laut dan badai, puisi ini menggambarkan perjuangan manusia dengan takdir dan rintangan hidup, serta tekad untuk terus bertahan dan melanjutkan perjalanan hidupnya. Dengan gambaran yang kuat dan pesan yang mendalam, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan arti keberadaan dan perjalanan spiritual dalam kehidupan manusia.

Sanusi Pane
Puisi: Lautan Waktu
Karya: Sanusi Pane

Biodata Sanusi Pane:
  • Sanusi Pane lahir pada tanggal 1 Agustus 1905 di Sungai Puar, Sumatra Barat, Indonesia.
  • Ia adalah seorang sastrawan, politisi, dan intelektual Indonesia yang dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam dunia sastra Indonesia pada pertengahan abad ke-20.
  • Sanusi Pane meninggal dunia pada tanggal 2 April 1968 2 Januari 1968 (pada usia 62) di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.