Puisi: Tentu. Kau Boleh (Karya Sapardi Djoko Damono)

Puisi "Tentu. Kau Boleh" karya Sapardi Djoko Damono adalah sebuah puisi yang menggambarkan penerimaan, kebebasan, dan tanggung jawab dalam cinta. ...
Tentu. Kau Boleh

Tentu. Kau boleh saja masuk,
masih ada ruang
di sela-sela butir-butir darahku.

Tak hanya ketika rumahku sepi,
angin hanya menyentuh gorden,
laba-laba menganyam jaring,
terdengar tetes air keran
yang tak ditutup rapat;
dan di jalan
sama sekali tak ada orang
atau kendaraan lewat.

Tapi juga ketika turun hujan,
air tempias lewat lubang angin,
selokan ribut dan meluap ke pekarangan,
genting bocor dan aku capek
menggulung kasur dan mengepel lantai.

Tentu. Kau boleh mengalir
di sela-sela butir darahku,
keluar masuk dinding-dinding jantungku,
menyapa setiap sel tubuhku.

Tetapi jangan sekali-kali
pura-pura bertanya kapan boleh pergi
atau seenaknya melupakan
percintaan ini.

Sampai huruf terakhir
sajak ini, Kau-lah yang harus
bertanggung jawab
atas air mataku.

Sumber: Ayat-Ayat Api (2000)

Analisis Puisi:

Puisi "Tentu. Kau Boleh" karya Sapardi Djoko Damono adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perasaan cinta dan penerimaan seorang penyair terhadap seseorang yang dicintainya. Dalam puisi ini, penyair menyatakan bahwa orang yang dicintainya bebas untuk masuk dan mengalir dalam hidupnya, baik dalam keadaan baik maupun buruk. Namun, dalam kebebasan itu, ia juga menegaskan perlunya tanggung jawab atas perasaan cintanya.

Penerimaan dan Kebebasan Cinta: Puisi ini mencerminkan penerimaan seorang penyair terhadap orang yang dicintainya. Penyair menyatakan bahwa orang tersebut bebas untuk masuk ke dalam hidupnya, tak hanya saat keadaan menyenangkan, tetapi juga saat kesulitan dan tantangan hadir. Kebebasan ini mencerminkan penerimaan atas segala aspek dan peristiwa yang terjadi dalam hubungan cinta.

Gambaran Keadaan Sehari-hari: Penyair menggunakan gambaran keadaan sehari-hari, seperti rumah yang sepi, hujan yang turun, air tempias, selokan yang meluap, dan genting bocor, untuk menyampaikan bahwa cinta tersebut hadir dalam situasi apapun, termasuk dalam momen-momen sulit dan buruk.

Perasaan Cinta yang Tulus: Penyair menyiratkan bahwa perasaan cintanya tulus dan tahan terhadap berbagai situasi. Puisi ini menegaskan bahwa orang yang dicintainya dapat masuk dan menyapa setiap sel tubuhnya, mencerminkan adanya hubungan yang mendalam dan intim antara penyair dan orang yang dicintainya.

Tanggung Jawab atas Cinta: Dalam puisi ini, penyair menegaskan perlunya tanggung jawab atas perasaan cintanya. Ia meminta agar orang yang dicintainya tidak berpura-pura bertanya kapan boleh pergi atau seenaknya melupakan cinta ini. Penyair menekankan bahwa kedua belah pihak harus bertanggung jawab atas perasaan yang ada.

Gaya Bahasa yang Emosional: Gaya bahasa dalam puisi ini sederhana, namun mengandung emosi yang mendalam. Penggunaan kata-kata yang singkat dan padu membawa pesan yang kuat tentang penerimaan, kebebasan, dan tanggung jawab dalam cinta. Puisi ini mengandung nuansa kasih sayang dan keikhlasan yang dapat menyentuh perasaan pembaca.

Puisi "Tentu. Kau Boleh" karya Sapardi Djoko Damono adalah sebuah puisi yang menggambarkan penerimaan, kebebasan, dan tanggung jawab dalam cinta. Penyair menerima orang yang dicintainya dengan segala kelebihan dan kekurangannya, bahkan dalam situasi sulit sekalipun. Puisi ini menegaskan perlunya tanggung jawab dalam menjalani hubungan cinta. Gaya bahasa yang sederhana dan emosional menciptakan kesan yang mendalam bagi pembaca. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang arti sejati dari cinta yang tulus dan penerimaan tanpa syarat terhadap orang yang dicintai.

Puisi Sapardi Djoko Damono
Puisi: Tentu. Kau Boleh
Karya: Sapardi Djoko Damono

Biodata Sapardi Djoko Damono:
  • Sapardi Djoko Damono lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Solo, Jawa Tengah.
  • Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2020.
© Sepenuhnya. All rights reserved.