Puisi: Tanah Bahagia (Karya Sanusi Pane)

Puisi "Tanah Bahagia" karya Sanusi Pane menggambarkan keinginan akan sebuah tempat yang subur, damai, dan penuh cinta.
Tanah Bahagia

Bawa daku ke negara sana, tempat bah'gia,
Ke tanah yang subur, dipanasi kasih cinta.
Dilangiti biru yang suci, harapan cinta,
Dikelilingi pegunungan damai mulia.

Bawa daku ke benua termenung berangan,
Ke tanah tasik kesucian memerak silau,
Tersilang sungai kekuatan kilau kemilau,
Dibujuk angin membisikkan kenang-kenangan

Ingin jiwa pergi ke sana tidak terkata:
Hatiku dibelah sengsara setiap hari,
Keluh kesah tidak berhenti sebentar jua.

O tanah bah'gia, bersinar emas permata,
Dalam duka cita engkau mematahari,
'Pabila gerang tiba waktu bersua?

Sumber: Madah Kelana (1931)

Analisis Puisi:

Puisi "Tanah Bahagia" karya Sanusi Pane adalah sebuah persembahan kepada keindahan alam dan impian akan tempat yang penuh kedamaian dan kebahagiaan. Melalui penggunaan bahasa yang indah dan imaji yang kuat, penyair menggambarkan keinginan akan sebuah tempat yang subur, damai, dan penuh cinta.

Keindahan Alam: Penyair menggambarkan keindahan alam dengan detail yang mengagumkan. Dari langit yang biru dan suci hingga pegunungan yang mulia dan sungai yang bersinar, puisi ini menghadirkan gambaran tentang tanah yang penuh dengan keajaiban alam.

Impian akan Kebahagiaan: Puisi ini menyuarakan impian akan tempat yang membawa kebahagiaan dan kedamaian. Penyair merindukan sebuah tempat di mana cinta dan kasih sayang memenuhi udara, di mana jiwa bisa merenung dan berangan-angan tanpa batas.

Kegelisahan Batin: Meskipun impian tentang tanah bahagia itu indah, namun penyair merasakan kegelisahan dan penderitaan di dalam hatinya. Dalam penggambarannya, penyair merasakan sengsara dan duka cita yang terus menghantui, menunjukkan bahwa kebahagiaan yang diimpikan masih jauh dari jangkauan.

Puisi sebagai Perenungan dan Impian: Puisi "Tanah Bahagia" bukan hanya sekadar deskripsi tentang keindahan alam, tetapi juga sebuah perenungan dan impian tentang tempat yang ideal. Melalui puisi ini, penyair mengajak pembaca untuk merenungkan tentang arti sejati dari kebahagiaan dan impian akan tempat yang menyediakan kedamaian sejati.

Dengan bahasa yang indah dan imaji yang kuat, Sanusi Pane menghadirkan sebuah puisi yang mempesona tentang impian akan tempat yang subur, damai, dan penuh kasih. "Tanah Bahagia" menjadi sebuah persembahan kepada keindahan alam dan impian akan tempat yang membawa kebahagiaan sejati.

Sanusi Pane
Puisi: Tanah Bahagia
Karya: Sanusi Pane

Biodata Sanusi Pane:
  • Sanusi Pane lahir pada tanggal 1 Agustus 1905 di Sungai Puar, Sumatra Barat, Indonesia.
  • Ia adalah seorang sastrawan, politisi, dan intelektual Indonesia yang dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam dunia sastra Indonesia pada pertengahan abad ke-20.
  • Sanusi Pane meninggal dunia pada tanggal 2 April 1968 2 Januari 1968 (pada usia 62) di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.