Puisi: Bulan Sudah Mati (Karya Toto ST Radik)
Puisi: Bulan Sudah Mati
Karya: Toto ST Radik
Bulan Sudah Mati
Neil Amstrong dan Nini Anteh berjalan-jalan
di bulan. Alangkah nikmatnya, euy, nikmatnya
alangkah. Tetapi di kampungku bulan sudah mati
Bulan di kampungku sudah mati
ketika seribu merkuri
menyala begitu tiba-tiba begitu benderang
bulan hilang cahaya, rontok dan menggelepar
di sawah-sawah yang hangus terbakar
serupa ayam sembelihan bagi kenduri besar
dan perempuan cantik berkebaya warna emas
mengumumkan lewat televisi penuh senyuman
disambut gong, sirine, bedug, kentongan, tepuk-tangan.
Neil Amstrong dan Nini Anteh bercintaan
di bulan. Alangkah asyiknya, euy, asyiknya
alangkah. Tetapi di kampungku bulan sudah mati!
Serang, Oktober 1994
Karya: Toto ST Radik