Puisi: Kalah dan Menang (Karya Sutan Takdir Alisjahbana)

Puisi "Kalah dan Menang" karya Sutan Takdir Alisjahbana menggambarkan seseorang yang sangat kuat dan tahan banting. Penulis berbicara tentang ...
Kalah dan Menang

Tidak, bagiku tidak ada kalah dan menang!

Sebab kuputuskan, bahwa kemenangan sudah pasti untukku saja. Kalah tinggal pada mereka yang lain:
Yang mengeluh bila terjatuh,
Yang menangis bila teriris,
Yang berjalan berputar-putar dalam belantara

Di padang lantang yang kutempuh ini, aku tak mungkin dikalahkan:
Sebab di sini jatuh sama artinya dengan bertambah kukuh berdiri.
Tiap-tiap pukulan yang dipukulkan berbalik berlipat ganda kepada sipemukul.
Malahan algojoku sekalipun yang akan menceraikan kepalaku dari badanku, akan terpancung sendiri seumur hidupnya:

Melihat mataku tenang menutup dan bibirku berbunga senyum.

4 Mei 1944

Sumber: Pembangunan (23 Desember 1945)

Analisis Puisi:
Puisi "Kalah dan Menang" karya Sutan Takdir Alisjahbana adalah sebuah ungkapan tentang pandangan hidup yang positif dan penuh keyakinan. Dalam puisi ini, penulis berbicara tentang bagaimana dia melihat konsep kalah dan menang dalam hidupnya.

Penegasan Ketidak Adaan Kalah atau Menang: Puisi ini dibuka dengan kalimat tegas, "Tidak, bagiku tidak ada kalah dan menang!" Ini menunjukkan sikap penulis yang sangat yakin bahwa konsep kalah dan menang tidak berlaku baginya. Dia melihat hidup dengan pandangan yang berbeda.

Pandangan Hidup yang Positif: Penulis menerjemahkan pandangan hidup yang sangat positif dalam puisi ini. Dia percaya bahwa dia akan selalu menang, bahkan dalam situasi yang sulit atau ketika dia jatuh. Pandangan ini mencerminkan keteguhan hati dan keyakinan dalam dirinya sendiri.

Keuletan dan Kekuatan: Puisi ini menggambarkan seseorang yang sangat kuat dan tahan banting. Penulis berbicara tentang bagaimana setiap pukulan atau cobaan dalam hidupnya hanya akan membuatnya semakin kuat. Bahkan kematian itu sendiri tidak bisa mengalahkannya, karena dia melihatnya sebagai transformasi positif.

Penolakan Terhadap Keluh Kesah: Penulis menolak untuk mengeluh atau meratapi nasibnya. Dia menggambarkan dirinya sebagai seseorang yang tetap berdiri tegar dan tenang dalam menghadapi segala cobaan. Pandangan ini mencerminkan sikapnya yang optimis dan tangguh.

Kebebasan dari Konsep Kemenangan dan Kekalahan: Puisi ini merayakan pembebasan dari konsep kemenangan dan kekalahan yang mungkin membatasi pandangan hidup banyak orang. Penulis memilih untuk hidup tanpa merasakan kekalahan dan dengan keyakinan bahwa setiap pengalaman akan membawa keberhasilan.

Secara keseluruhan, puisi ini adalah penggambaran tentang sikap hidup yang positif, keteguhan hati, dan keyakinan dalam diri sendiri. Penulis dengan tegas menolak untuk merasa kalah dalam situasi apa pun dan melihat setiap pengalaman sebagai kesempatan untuk tumbuh dan berhasil.

Sutan Takdir Alisjahbana
Puisi: Kalah dan Menang
Karya: Sutan Takdir Alisjahbana

Biodata Sutan Takdir Alisjahbana:
  1. Sutan Takdir Alisjahbana lahir pada tanggal 11 Februari 1908 di Natal, Mandailing Natal, Sumatra Utara.
  2. Sutan Takdir Alisjahbana meninggal dunia pada tanggal 17 Juli 1994.
  3. Sutan Takdir Alisjahbana adalah salah satu sastrawan Angkatan Pujangga Baru.
© Sepenuhnya. All rights reserved.