Puisi: Merah Jambu di Melati (Karya Iwan Simatupang)

Puisi "Merah Jambu di Melati" menunjukkan kepiawaian Iwan Simatupang dalam menggunakan simbolisme dan imajinasi untuk menyampaikan perasaan dan ...
Merah Jambu di Melati
(Kepada Sitor Situmorang)


Ada darah tiris
Dari hati atas melati
Satu satu

Ada melati tumbuh
Di ciuman segara dengan gurun
Jauh jauh

Darah beku
Melati layu
Tapal sayu

Ada murai atas cactus
Ada cactus dalam hati
Ada kicau berduri

Sunyi sunyi.


Analisis Puisi:
Puisi "Merah Jambu di Melati" karya Iwan Simatupang adalah karya sastra yang penuh dengan simbolisme dan gambaran yang mendalam.

Metafora Darah dan Melati: Simbol darah yang tiris dari hati atas melati menciptakan gambaran yang dramatis dan memberi kesan puitis pada puisi ini. Darah dan melati digunakan sebagai simbol-simbol yang mengandung makna mendalam.

Kontras Melati dan Segara-Gurun: Puisi ini memuat kontras antara melati dan segara dengan gurun. Melati, yang sering dianggap sebagai lambang keindahan dan kesucian, berada di lingkungan yang kontras dengan segara dan gurun, yang dapat diartikan sebagai dunia yang keras dan sulit.

Makna Layu dan Tapal Sayu: Melati yang layu dan tapal sayu menciptakan atmosfer kesedihan dan kehilangan. Puisi ini mungkin mencerminkan ketidaksetiaan atau pengkhianatan, di mana keindahan melati ternoda oleh darah dan melati itu sendiri mengalami layu.

Gambaran Murai dan Cactus: Keberadaan murai atas cactus dan cactus dalam hati memberikan lapisan baru pada pemaknaan puisi. Murai mungkin melambangkan keindahan dan kebebasan, sementara cactus dengan duri-durinya menciptakan kontras yang menyiratkan rintangan dan kepedihan dalam hati.

Kicau Berduri dan Sunyi-Sunyi: Kicau berduri menggambarkan suara yang penuh dengan duri atau kesakitan. Sunyi-sunyi memberikan kesan kesepian dan hampa. Gabungan antara suara berduri dan sunyi-sunyi menciptakan atmosfer yang penuh dengan konflik dan rasa kehilangan.

Keterkaitan Simbolisme: Simbol-simbol yang digunakan saling terkait dan membentuk gambaran keseluruhan dalam puisi ini. Darah, melati, segara, gurun, murai, cactus, dan sunyi-sunyi semuanya saling berhubungan dan menciptakan pemahaman yang lebih dalam tentang pengalaman atau perasaan yang ingin disampaikan oleh penyair.

Puisi "Merah Jambu di Melati" menunjukkan kepiawaian Iwan Simatupang dalam menggunakan simbolisme dan imajinasi untuk menyampaikan perasaan dan pengalaman dengan cara yang mendalam. Setiap elemen dalam puisi ini memiliki makna tersendiri, dan keterkaitan antara simbol-simbol tersebut menciptakan lapisan makna yang kompleks.

Iwan Simatupang
Puisi: Merah Jambu di Melati
Karya: Iwan Simatupang

Biodata Iwan Simatupang:
  • Iwan Simatupang (Iwan Maratua Dongan Simatupang) lahir pada tanggal 18 Januari 1928 di Sibolga, Sumatera Utara.
  • Iwan Simatupang meninggal dunia pada tanggal 4 Agustus 1970 di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.