Puisi: Pada Kepergian Bersama Angin (Karya: Iwan Simatupang)

Puisi "Pada Kepergian Bersama Angin" menggambarkan perjalanan spiritual dan pengalaman kehidupan manusia melalui penggunaan bahasa yang metaforis ...
Pada Kepergian Bersama Angin
(buat murid-muridku di Surabaya)

Irama dari bahaya dan bencana
Lagi-lagi gentayangan dari jauhan
Ah, mengapa panji tak kuangkat saja kembali
Dan
Berlari jingkat telanjang bulat ke muka
Dengan tembilang
Memupus segala jejak di belakang?

Usah duga
Mana tugu ujung segala pencarian
Hanya
: Bila pelangi cerlangi dinihari pekat
Dan asap berkepul hijau dari bintang-gerhana –
Datang, datanglah kau
Ziarahi aku dalam bayang terkulai
Dari tiang gantungan atas piala racun tercecer...

Dan aku
Akan ziarahi semua
Penziarah

Dengan senyum –
Seribu-kiamat.

Sumber: Ziarah Malam (1993)

Analisis Puisi:

Puisi "Pada Kepergian Bersama Angin" karya Iwan Simatupang adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perjalanan spiritual dan pengalaman kehidupan manusia melalui penggunaan bahasa yang metaforis dan simbolis.

Perjalanan Spiritual: Puisi ini menggambarkan perjalanan spiritual seseorang yang terlibat dalam pencarian makna hidup dan keberadaannya di dunia. Penyair menyampaikan pesan tentang keinginan untuk meninggalkan segala jejak masa lalu dan melangkah maju dengan keberanian dan keputusan.

Metafora dan Simbolisme: Penyair menggunakan banyak metafora dan simbolisme untuk menyampaikan pesannya. Bahaya dan bencana melambangkan rintangan dan tantangan dalam hidup. Panji yang tidak diangkat kembali dan berlari telanjang menggambarkan sikap terbuka dan berani menghadapi segala hal, tanpa beban masa lalu.

Pencarian dan Keabadian: Tema pencarian muncul dalam puisi ini, dengan penekanan pada gambaran pelangi dan asap hijau dari bintang gerhana. Pelangi melambangkan harapan dan keindahan, sementara asap hijau mewakili keabadian dan transendensi.

Ziarah Spiritual: Penutup puisi ini menggambarkan penulis yang mengundang para penziarah untuk merayakan keberadaannya. Senyumnya yang disebut seribu kiamat menunjukkan kesadaran akan kekuatan spiritual yang mendalam dan keberadaan yang abadi di luar batas waktu.

Puisi "Pada Kepergian Bersama Angin" adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perjalanan spiritual dan pengalaman kehidupan manusia melalui penggunaan bahasa yang metaforis dan simbolis. Dengan menggabungkan metafora, simbolisme, dan tema pencarian, puisi ini menyampaikan pesan tentang keberanian, harapan, dan keabadian di tengah tantangan dan kegelapan hidup.

Iwan Simatupang
Puisi: Pada Kepergian Bersama Angin
Karya: Iwan Simatupang

Biodata Iwan Simatupang:
  • Iwan Simatupang (Iwan Maratua Dongan Simatupang) lahir pada tanggal 18 Januari 1928 di Sibolga, Sumatera Utara.
  • Iwan Simatupang meninggal dunia pada tanggal 4 Agustus 1970 di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.