Puisi: Aku Rindu Kau Tak Perlihatkan Wajah-Mu (Karya J. Kamal Farza)

Puisi "Aku Rindu Kau Tak Perlihatkan Wajah-Mu" menggambarkan hubungan yang intim antara manusia dan Tuhan, serta pengakuan akan keterbatasan dan ...
Aku Rindu Kau Tak Perlihatkan Wajah-Mu

Aku adukan pada-Mu Kekasih
tentang darah yang tumpah
mengingatkan-Mu kekhawatiran para malaikat:
manusia perusak bumi

Engkau diam Kekasih
aku salah tingkah

Aku menangis, Engkau tertawakan aku
aku gelisah, Kau tegur aku:
"itu bukan urusanmu!"

Kukeluhkan semesta lautan, Kekasih
kucari bayangan-Mu
Engkau mencibirku

"Hai anak malang, apakah kau kira Aku diam, lalu
membiarkan mereka merobek kehormatan istrimu,
memperkosa ibumu,
dan mengisap darah dan airmatamu?"

Aku merindukan-Mu, Kekasih
perlihatkan Engkau ibu dari segala ibu,
ayah dari segala ayah,
maukah kau mampir di ruang tamu rumahku?

Aku membutuhkan-Mu, Kekasih
pedang dari segala pedang
perkasa dari segala perkasa,
berkuasa dari segala kuasa,
Tuhan dari segala tuhan
maukah kau datang?

Hanya untuk-Mu, Kekasih
ambillah gairah hidupku
hisaplah puting payudaraku,
gincu bibir merahku,
bokong, vagina dan penisku,
ambillah hati, jiwa dan raga rapuhkuh

Hanya kepada-Mu aku rela
lain tiada!

Banda Aceh, 2001

Analisis Puisi:

Puisi "Aku Rindu Kau Tak Perlihatkan Wajah-Mu" karya J. Kamal Farza adalah sebuah ungkapan kegelisahan dan rindu yang mendalam terhadap kehadiran Tuhan, yang diwakili sebagai "Kekasih" dalam puisi ini.

Hubungan Antara Manusia dan Tuhan: Puisi ini menggambarkan hubungan yang intim antara manusia (penyair) dan Tuhan ("Kekasih"). Penyair menyampaikan kebutuhannya akan kehadiran Tuhan dalam kehidupannya, memohon perlindungan dan bimbingan-Nya dalam menghadapi berbagai masalah dan penderitaan di dunia.

Ungkapan Kegelisahan dan Ketakutan: Dalam puisi ini, penyair mengungkapkan kegelisahan dan ketakutan atas kondisi dunia yang dipenuhi dengan kejahatan dan kekerasan. Dia merindukan kehadiran Tuhan untuk memberikan perlindungan dan keadilan, serta memohon agar Tuhan tidak berdiam diri terhadap penderitaan umat-Nya.

Rasa Rindu yang Mendalam: Puisi ini penuh dengan rasa rindu yang mendalam terhadap Tuhan. Penyair merindukan kehadiran Tuhan dalam setiap aspek kehidupannya, dan dia siap untuk menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada-Nya.

Ekspresi Keterbatasan Manusia: Penyair mengakui keterbatasan dan kelemahan manusia dalam menghadapi tantangan kehidupan. Dia menyadari bahwa hanya Tuhanlah yang memiliki kekuatan dan kebijaksanaan untuk mengatasi semua masalah dan kesulitan.

Kesetiaan dan Pengabdian: Puisi ini juga menggambarkan kesetiaan dan pengabdian penyair kepada Tuhan. Meskipun dihadapkan pada cobaan dan penderitaan, penyair tetap setia pada iman dan keyakinannya kepada Tuhan.

Kritik Terhadap Ketidaktahuan dan Ketidakpedulian: Dalam puisi ini, penyair juga mengkritik ketidaktahuan dan ketidakpedulian manusia terhadap kehadiran Tuhan. Dia menyoroti sikap acuh tak acuh dan keengganan manusia untuk memohon pertolongan dan bimbingan Tuhan dalam menghadapi masalah hidup.

Puisi "Aku Rindu Kau Tak Perlihatkan Wajah-Mu" karya J. Kamal Farza merupakan ungkapan yang mendalam tentang kegelisahan, rindu, dan ketakutan manusia terhadap kehadiran Tuhan dalam kehidupannya. Dengan bahasa yang kuat dan penuh emosi, puisi ini menggambarkan hubungan yang intim antara manusia dan Tuhan, serta pengakuan akan keterbatasan dan kelemahan manusia dalam menghadapi tantangan hidup.

J. Kamal Farza
Puisi: Aku Rindu Kau Tak Perlihatkan Wajah-Mu
Karya: J. Kamal Farza

Biodata J. Kamal Farza:
  • J. Kamal Farza lahir pada tanggal 13 April 1969 di Aceh.
© Sepenuhnya. All rights reserved.