Puisi: Sajak Putih (Karya Abdul Hadi WM)

Puisi "Sajak Putih" oleh Abdul Hadi WM adalah karya yang mengandung makna mendalam tentang kenangan, perubahan, dan kehampaan dalam sebuah .....
Sajak Putih


Kita telah menjadi sekedar kenangan
lembaran asing pada buku harian
seperti tak pernah kautuliskan
peristiwa itu

    Bunga-bunga sudah berguguran
    tangkai dan kelopaknya
    Pohon-pohon kering
    Dan jendela jadi kusam
    Seperti senja bakal tenggelam

Dan Titi telah semakin tua
meninggalkan masa kanak-kanaknya
Seakan cairan lilin
yang mengental
jadi malam

    Dan masa-masa cintamu
    hanyalah onggokan
    puntung rokok
    di lantai
    yang dingin

Dan dengan pot-pot bunga
betapa asingnya
Kita.

1971

Sumber: Anak Laut Anak Angin (1984)

Analisis Puisi:
Puisi "Sajak Putih" oleh Abdul Hadi WM adalah karya yang mengandung makna mendalam tentang kenangan, perubahan, dan kehampaan dalam sebuah hubungan. Puisi ini mengeksplorasi tema-tema emosional yang kompleks dan menyajikan gambaran yang kuat tentang perasaan kehilangan dan keterasingan. Berikut adalah analisis dari puisi ini:

Kenangan dan Perubahan: Puisi ini mencerminkan perubahan dalam hubungan antara dua orang yang diwakili oleh "kita." Awalnya, mereka adalah kenangan yang indah dalam buku harian, tetapi kini menjadi lembaran asing karena waktu dan situasi telah mengubah segalanya. Penulis menyatakan bahwa peristiwa itu seperti tak pernah ditulis, menunjukkan betapa berharga dan tak terlupakan kenangan itu, namun saat ini sepertinya terlupakan dan diabaikan.

Gambaran Alam yang Layu: Penulis menggunakan gambaran alam yang layu seperti bunga-bunga yang berguguran, pohon-pohon kering, dan jendela yang kusam untuk mencerminkan suasana hati yang suram dan penuh kehampaan. Ini mencerminkan perasaan hampa dan kesedihan dalam hubungan yang sudah berubah.

Masa Kanak-Kanak yang Tergantikan: Penulis menggambarkan Titi, yang melambangkan seseorang dalam hubungan ini, meninggalkan masa kanak-kanaknya dan mengalami perubahan besar dalam kehidupan. Ini mungkin menggambarkan perubahan kepribadian atau hubungan yang terjadi seiring waktu.

Masa Cinta yang Kehilangan Makna: Penulis menyampaikan bahwa masa cinta yang dulunya indah kini menjadi seperti onggokan puntung rokok yang dingin di lantai. Hal ini mencerminkan perasaan kehampaan, ketidaknyamanan, dan ketidakpuasan dalam hubungan yang telah berubah dan kehilangan makna.

Keterasingan dan Kehampaan: Keseluruhan puisi ini mencerminkan suasana hati yang keterasingan dan kehampaan. "Kita" dalam puisi ini terlihat seperti dua orang yang saling merasa asing dan jauh satu sama lain. Mereka mungkin telah berubah secara pribadi atau telah mengalami perubahan dalam hubungan mereka, dan akhirnya menjadi dua orang yang tidak mengenal satu sama lain lagi.

Puisi "Sajak Putih" karya Abdul Hadi WM adalah karya sastra yang menyentuh perasaan dan mengandung makna mendalam tentang kenangan, perubahan, dan kehampaan dalam hubungan. Dengan menggunakan gambaran alam yang suram dan perasaan kehilangan yang kuat, penulis berhasil menciptakan suasana yang kuat dan mengekspresikan emosi kompleks yang terkait dengan perubahan dan keterasingan dalam sebuah hubungan.

Puisi: Sajak Putih
Puisi: Sajak Putih
Karya: Abdul Hadi WM

Biodata Abdul Hadi WM:
  • Abdul Hadi WM (Abdul Hadi Widji Muthari) lahir di kota Sumenep, Madura, pada tanggal 24 Juni 1946.
  • Abdul Hadi WM adalah salah satu tokoh Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.