Puisi: Pohon-Pohon Tumbang dan Burung-Burung Malam (Karya Agit Yogi Subandi)

Puisi "Pohon-Pohon Tumbang dan Burung-Burung Malam" menggambarkan keindahan dan keajaiban alam, sementara juga menghadirkan pertanyaan tentang ...
Pohon-Pohon Tumbang dan Burung-Burung Malam

malam, sebatang pohon tumbang di kaki bukit 
bulan bersinar separuh. 
sarang-sarang burung di dahan pohon itu jatuh dan terhimpit 
telur-telur menggelinding dan pecah, burung-burung ricuh. 

lalu mereka berterbangan dan membawa apa saja yang tersisa 
yang tak dapat terbang, mungkin telah mati. 
mereka terbang menyusuri malam, mencari pohon rindang 
tapi mengapa tak pula dijumpai. 

"mataku memang tak secerlang burung hantu, 
tapi serabun-rabun mataku, rindang pepohonan aku tahu" 
dan matahari seperti kalsedoni India 
yang ditembusi cahaya.

pohon-pohon seperti jenazah; 
melintang di tanah-tanah yang lembab. 
"haruskah kita meletakkan sarang pada dahan 
yang kelak membusuk ini?" 

cahaya matahari jatuh di bulu-bulu mereka, 
dan mereka bukan satu-dua, tapi seribu. 
terang adalah saatnya berburu 
gelap adalah saat mencari rumah. 

entah berapa matahari telah lesap ke balik bukit, 
tapi mereka tetap menyusuri gelap tanpa merasa sakit 
tersibak angin, disusupi embun, suara yang meredam 
hingga mereka perlahan-lahan menjadi si burung-burung malam.

Tanjungkarang, Desember 2009

Analisis Puisi:

Puisi "Pohon-Pohon Tumbang dan Burung-Burung Malam" karya Agit Yogi Subandi menggambarkan suasana malam yang gelap dan penuh dengan simbol-simbol alam yang mengejutkan dan menggugah rasa ingin tahu manusia.

Tema Alam dan Kehidupan Malam: Puisi ini mengeksplorasi kehidupan malam dan interaksi alam semesta pada saat gelap. Pohon yang tumbang, sarang burung yang hancur, telur yang pecah, dan burung yang terbang menciptakan gambaran alam yang dramatis dan tidak terduga.

Kontras Cahaya dan Gelap: Kontras antara cahaya dan gelap menjadi tema sentral dalam puisi ini. Bulan yang bersinar separuh, sinar matahari yang menembus daun-daun pepohonan, dan gelap malam yang menyelimuti semua menciptakan suasana yang kaya akan perasaan dan emosi.

Simbolisme Pohon dan Burung: Pohon yang tumbang dan burung-burung malam melambangkan kehidupan dan kematian, perubahan musim, dan siklus alam. Pohon yang jatuh seperti jenazah, sementara burung-burung malam mewakili kegelapan dan misteri malam.

Perubahan dan Transformasi: Puisi ini juga menggambarkan perubahan dan transformasi alam. Telur yang pecah, burung yang terbang mencari tempat berlindung, dan perubahan siang dan malam mengilustrasikan sifat dinamis alam dan kehidupan.

Pertanyaan Eksistensial: Dalam puisi ini, terdapat pertanyaan eksistensial tentang makna kehidupan dan keberadaan manusia di alam semesta yang luas dan kompleks. Pertanyaan-pertanyaan ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang tempat mereka dalam alam semesta.

Secara keseluruhan, puisi "Pohon-Pohon Tumbang dan Burung-Burung Malam" adalah sebuah puisi yang memikat yang menggambarkan keindahan dan keajaiban alam, sementara juga menghadirkan pertanyaan tentang makna kehidupan dan kematian. Agit Yogi Subandi menggunakan bahasa yang indah dan imajinatif untuk menyampaikan pesannya, menciptakan sebuah karya sastra yang mendalam dan memikat.

Puisi
Puisi: Pohon-Pohon Tumbang dan Burung-Burung Malam
Karya: Agit Yogi Subandi
© Sepenuhnya. All rights reserved.