Puisi: Kupeluk Kau di Ujung Ufuk (Karya Akhmad Taufiq)

Puisi "Kupeluk Kau di Ujung Ufuk" membawa pembaca pada perjalanan emosional yang dalam, menggambarkan perasaan kerinduan, kelelahan, dan ...
Kupeluk Kau di Ujung Ufuk


Kupeluk Kau di ujung ufuk
kala samudera menabur sepi
dan alam menjadi gelisah
dalam tubuh yang semakin lelah

Kupeluk Kau di ujung ufuk
seperti maghrib yang hampir berlalu
menjadi gelap
dalam sukma yang menimbang rasa

Sementara cumbu yang pernah Kau tawarkan
bak kilatan cahaya sesaat
dalam samudera hasrat

Kupeluk Kau di ujung ufuk
hanya sebatas cakrawala yang timbul
tenggelam dalam hidup yang selalu bersimpuh
dalam nafsu yang senantiasa luruh

Dan, -
sekadar kau tahu
bahwa waktu istirah
yang dulu pernah kita janjikan
tinggal sepenggal dalam nafas yang tersengal

Hanya sebatas ufuk,
kita menanti kerelaan


Jember, 13 Agustus 2009

Analisis Puisi:
Puisi "Kupeluk Kau di Ujung Ufuk" karya Akhmad Taufiq membawa pembaca pada perjalanan emosional yang dalam, menggambarkan perasaan kerinduan, kelelahan, dan kehilangan dalam hubungan yang tampaknya berada di ujung perpisahan. Puisi ini mengekspresikan keindahan dan pahitnya hubungan yang telah berubah, serta harapan yang tersisa di ujung horison.

Metafora Ujung Ufuk: Ujung ufuk digunakan sebagai metafora untuk titik akhir atau perpisahan dalam hubungan. Penulisan "kupeluk Kau di ujung ufuk" menciptakan gambaran tentang perpisahan yang tak terelakkan dan upaya terakhir untuk merangkul keberadaan yang hampir hilang.

Gelisah dan Kelelahan: Deskripsi samudera yang menabur sepi dan alam yang gelisah merefleksikan keadaan emosi dalam puisi. Kelelahan dan ketidakpastian merasuki tubuh yang semakin lelah, mencerminkan perasaan yang terkikis dalam hubungan yang memudar.

Kehilangan dan Kerinduan: Puisi ini merangkum perasaan kerinduan yang dipenuhi dengan kekecewaan. Cumbu yang pernah ditawarkan terasa seperti kilatan cahaya sesaat dalam samudera hasrat, menciptakan gambaran kehilangan dan kerinduan akan sesuatu yang kini hampir lenyap.

Harapan dan Keheningan: Penutup puisi menegaskan bahwa harapan hanya terlihat sejauh ujung ufuk, dan saat ini, hanya tersisa kerelaan dalam keheningan. Pembaca disajikan dengan pemandangan perpisahan yang tak terhindarkan, diselingi dengan keheningan dan kerinduan akan waktu yang pernah dijanjikan.

Kesimpulan dan Makna: Puisi "Kupeluk Kau di Ujung Ufuk" adalah ungkapan yang mendalam tentang kerinduan, kehilangan, dan kelelahan dalam hubungan yang tampaknya berada di ambang perpisahan. Akhmad Taufiq dengan indahnya menyampaikan suasana yang pahit dan penuh harapan, menyiratkan perasaan kesedihan namun juga keinginan untuk menemukan ketenangan di ujung perjalanan.

Puisi ini mengekspresikan keindahan dan kesedihan dalam perpisahan, menyiratkan harapan terakhir dan keheningan yang mengelilingi titik akhir. Maka, puisi ini menjadi sebuah cerminan yang dalam tentang perasaan dalam suatu hubungan yang berada di ujung perjalanan, menampilkan rasa kerinduan, kehilangan, dan ketenangan dalam pemandangan yang melambangkan perpisahan yang tak terelakkan.

Puisi
Puisi: Kupeluk Kau di Ujung Ufuk
Karya: Akhmad Taufiq
© Sepenuhnya. All rights reserved.