Sebagai Bidadari
telah kurangkum seluruh percakapan
dari kalimat-kalimat cinta dan cemburu
segala tawa juga rencana rencana
bahkan tentang pertemuan
"tak akan ada perjumpaan
setelah percakapan dan rencana,"
ujarku dan kau mengangguk
kemudian kau sebut hari dan tanggal
serta waktu kunjunganmu,
aku pun melingkarinya sebagai
jadwal sambutan
"sudah kusiapkan peta itu
juga laman bagiku
menerima langkahmu,"
katamu
aku sedang mengecat kuku
agar warnanya hingga ke langit
layaknya pelangi, dan kuingin
menjadi tangga untuk kaunaiki
di sana kau bersemayam
sebagai bidadari
tanpa selendang dan batik
melilit tubuhmu
sebab kuingin peta terbuka
agar kususuri setiap kelok
: bukit, lurah, sungai,
longsor jalan jalan
di laman itu
pada waktu yang singkat
kau beri sebatang cokelat
12/01/2011
Puisi: Sebagai Bidadari
Karya: Isbedy Stiawan ZS