Puisi: Dermaga (Karya Mahdi Idris)

Puisi: Dermaga Karya: Mahdi Idris
Dermaga


Saat melempar sauh, sebuah perahu yang penuh muatan terbelah
menjadi dirimu yang kalah melawan badai.
Ikan-ikan terbang ke langit, terkapar di awan.
Lalu menjadi gerimis yang ritmis, menusuk belulangmu
yang rapuh. Kau tak pernah paham bagaimana sebuah awal
menjadi akhir, lalu lenyap dalam pertikaianmu dengan ombak.

Di dermaga itu tubuhmu tertambat. Jaring dan jala berserak
di atas geladak. Kau masih menyembunyikan kekalahan.
Padahal pemenang, kalah melawan diri sendiri. Ia telah menyusuri
jalan pertarungan dengan gemilang, seperti dirimu, ia pun lupa jalan pulang.

Di dermaga itu, tubuhmu menjelma batu. Seperti Amat Rahmanyang
yang menjadi prasasti bagi si pendurhaka. Kelak burung-burung
camar terbang menyentuh gelombang. Ia berbisik, “Pulanglah ke rumahmu.
Dermaga hanyalah tempat menambat sauh.” Lalu engkau mencabik tubuh,
membagi pada anjing yang melolong di bulan.


Tanah Luas, 2018

Puisi: Dermaga
Puisi: Dermaga
Karya: Mahdi Idris
© Sepenuhnya. All rights reserved.