Analisis Puisi:
Puisi "Tadarus" karya Mahdi Idris adalah sebuah ungkapan yang dalam tentang proses membaca dan menghafal Al-Qur'an, serta pengaruhnya terhadap kejiwaan seseorang. Dengan bahasa yang sederhana namun penuh makna, puisi ini menggambarkan pengalaman spiritual yang mendalam dalam proses tadarus atau membaca Al-Qur'an.
Keintiman dengan Al-Qur'an: Puisi ini menyoroti kedekatan dan keintiman penyair dengan Al-Qur'an. Proses tadarus digambarkan sebagai sebuah ritual yang memungkinkan penyair untuk mengasah imajinasinya dalam keheningan, mengaji ayat-ayat suci, dan menemukan ketenangan jiwa dari godaan dunia.
Kedalaman Spiritual: Pengalaman membaca Al-Qur'an di dalam puisi ini mencerminkan kedalaman spiritual seseorang dalam mencari kedekatan dengan Sang Pencipta. Setiap bunyi dan huruf yang diucapkan dalam tadarus menjadi sarana untuk menjernihkan pikiran, menyucikan jiwa, dan memperdalam hubungan dengan Allah.
Proses Tadarus: Penyair merangkai proses tadarus dengan indah, menggambarkan bagaimana ia mengucapkan huruf-huruf Arab, menjaga tajwid, dan mengalirkan doa-doa dalam keheningan. Lidah yang kering akibat mengucap zikir menjadi simbol dari dedikasi dan kesungguhan dalam memperdalam hubungan dengan Tuhan.
Kedalaman Makna: Dalam puisi ini, setiap bunyi dan ayat yang dibaca memiliki makna yang mendalam. Dengan menyebutkan huruf-huruf Arab dan istilah-istilah tajwid seperti nun, qaf, alif, dan ha, penyair menciptakan suasana yang memancarkan kedalaman spiritual yang mengalir dari proses tadarus.
Puisi "Tadarus" merupakan sebuah perjalanan spiritual yang memperlihatkan kedalaman makna dan keintiman antara penyair dengan Al-Qur'an. Dengan penggunaan bahasa yang sederhana namun penuh makna, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan proses spiritual dalam membaca Al-Qur'an dan bagaimana pengalaman tersebut memengaruhi kejiwaan seseorang.