Sumber: Lampung Post (20 Februari 2011)
Analisis Puisi:
Puisi "Di Antara yang Berputar" karya Fitri Yani merupakan sebuah karya yang sarat dengan simbol kosmik, spiritualitas, dan pencarian makna dalam siklus kehidupan. Lewat larik-lariknya, penyair menghadirkan perjumpaan manusia dengan waktu, semesta, serta keabadian yang berputar tanpa henti. Puisi ini kaya dengan imaji dan majas yang memperlihatkan keterhubungan manusia dengan alam raya dan Sang Pencipta.
Tema
Tema utama puisi ini adalah siklus kehidupan yang abadi dan keterhubungan manusia dengan semesta. Penyair menyoroti bagaimana manusia, doa, dan alam berjalan dalam satu putaran yang diatur oleh waktu dan kekuatan kosmik.
Puisi ini bercerita tentang suara hati manusia yang ingin selalu berada dalam putaran semesta bersama matahari dan waktu. Penyair menyampaikan kerinduan untuk terus menyatu dengan kehidupan, musim, cahaya, hingga doa-doa yang mengikat manusia dengan yang ilahi.
Makna Tersirat
Makna tersirat dari puisi ini adalah kesadaran bahwa manusia hanyalah bagian dari putaran semesta yang besar. Kehadiran manusia, doa, tawa anak-anak, elang di angkasa, hingga derasnya kendaraan di kota, semuanya merupakan fragmen dari kehidupan yang berputar. Melalui semua itu, penyair menegaskan bahwa kehidupan adalah perjalanan spiritual yang tidak pernah terputus.
Suasana dalam Puisi
Suasana dalam puisi ini puitis, spiritual, dan kontemplatif. Ada perasaan kagum terhadap keagungan semesta sekaligus kerinduan untuk terus menyatu dengan kehidupan yang bergerak dalam siklus abadi.
Amanat / Pesan yang Disampaikan
Pesan yang tersirat dari puisi ini adalah manusia harus menerima dirinya sebagai bagian dari semesta dan terus menjaga harmoni dengan alam, waktu, dan Sang Pencipta. Kehidupan adalah putaran yang pasti, dan manusia sebaiknya berjalan seirama dengan alur tersebut agar menemukan makna yang lebih dalam.
Imaji
Puisi ini kaya dengan imaji visual dan inderawi, misalnya:
- Imaji visual: “gelak tawa bocah-bocah di lapangan becek”, “kelepak elang di angkasa”, “kemilau cahaya di tepi dermaga”, “salju yang luruh di puncak Himalaya”.
- Imaji suara: “deram kendaraan di tengah kota”, “samar suara yang mengatur nafas manusia”.
- Imaji rasa: “aroma bunga-bunga mekar sanggup membuka ratusan pintu di dadaku”.
Imaji-imaji tersebut membuat pembaca seakan melihat, mendengar, dan merasakan semesta dalam keberputarannya.
Majas
Beberapa majas yang menonjol dalam puisi ini antara lain:
- Personifikasi: “air menjadi tahu bagaimana mengalir dan bermuara” memberi sifat manusia pada air.
- Metafora: “di rahim semesta” menggambarkan alam sebagai ibu yang melahirkan kehidupan.
- Simbolisme: matahari melambangkan sumber kehidupan sekaligus pusat dari putaran semesta.
- Hiperbola: “aromanya sanggup membuka ratusan pintu di dadaku” untuk menegaskan kekuatan rasa yang melampaui nalar.
Puisi "Di Antara yang Berputar" karya Fitri Yani menghadirkan renungan mendalam tentang hubungan manusia dengan semesta, waktu, dan Sang Pencipta. Dengan tema kehidupan kosmik, makna tersirat tentang keterhubungan yang tak terputus, serta imaji yang kuat dan majas yang ekspresif, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan betapa kecilnya manusia di hadapan semesta, namun juga betapa bermaknanya keberadaannya dalam lingkaran kehidupan yang berputar tanpa akhir.
Karya: Fitri Yani
Biodata Fitri Yani:
- Fitri Yani lahir pada tanggal 28 Februari 1986 di Liwa, Lampung Barat, Indonesia.
