Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Cenaku (Karya Wayan Jengki Sunarta)

Puisi: Cenaku Karya: Wayan Jengki Sunarta
Cenaku


tilas-tilasku akan usai di rimba keramat ini
malam demi malam telah kurambah
dan tibalah aku padamu
wahai bomo tua bermata saga

mantra dari mula mantra
aksara bergantang aksara
tergurat di gulungan lontar lapuk
yang kau semayamkan
pada bubungan rumah panggung
telah kau rafal seirama tafakur
apalah aku kini
selain menyusuri titahmu

aku cenaku dikutuk menghuni malam
mengembara dari jiwa ke jiwa celaka,
gunjo-gunjo yang penasaran dengan takdir ilahi
hingga tetirah di hutan larangan ini,
rimba keramat orang sakai

upacara semah ladang dan menetau tanah
digelar dengan nujum dan kata
tapi mengapa hutan-hutan jiwa
makin jadi hampa

ke mana lagi aku semai airmata
yang menetes dari jiwa-jiwa lara kerabatku
boma, jangan kau hanya rafal mantra
aku tak ‘kan terusir dengan jampi saktimu
ruhku adalah ruhmu jua
akan menjelma pohon-pohon
yang meniupkan jiwa bagi belantara bara

kojur telah menikam lambungku
lalu apa pula yang ingin kau ramu
dari serpih dagingku
kelak bila tiba kubu labu
dan para nangau kembali mengasah kojur
aku pun akan sampai pada jampi-jampimu
dan kerajaan mambang memberkatiku
dengan darah dan airmata bomo
yang mengaliri sungai-sungai orang sakai


Oktober, 2007

Wayan Jengki Sunarta
Puisi: Cenaku
Karya: Wayan Jengki Sunarta

Biodata Wayan Jengki Sunarta:
  • Wayan Jengki Sunarta lahir pada tanggal 22 Juni 1975 di Denpasar, Bali, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.