Puisi: Obituari (Karya Nanang Suryadi)

Melalui karya ini, Nanang Suryadi berhasil menggambarkan kompleksitas dan kedalaman eksistensi manusia, serta menjelajahi tema-tema kehidupan, ...
Obituari

lelaki yang menatap malam: kesunyian, warna hitam
pada silhuet panorama,  negeri yang menangis,
orang sendiri membaca diri,........

lelaki pemimpi: eksistensi! lalu wajah-wajah menari-nari:
marx, darwin, hegel, nietszche, jesper, camus, heideger, foucoult, walter
benyamin, adorno,......

obituari? penguburan segala kenangan. requiem sepi.
begitu lengang rumah sakit jiwa ini. juga pemakaman!

1999

Analisis Puisi:
Puisi "Obituari" karya Nanang Suryadi adalah sebuah karya sastra yang penuh dengan ketidakpastian, refleksi, dan penghormatan terhadap eksistensi manusia.

Tema Kehidupan dan Kematian: Puisi ini menggambarkan perenungan mendalam tentang kehidupan dan kematian. Lewat lelaki yang menatap malam dan lelaki pemimpi, penyair menghadirkan dua dimensi eksistensi manusia: kesunyian dan eksistensi yang dipenuhi dengan wajah-wajah pemikir besar. Obituari dan penguburan kenangan menjadi pusat perhatian, mengingatkan akan keterbatasan manusia di hadapan kematian.

Kesunyian dan Kesepian: Penyair menggambarkan kesunyian melalui lelaki yang menatap malam, yang diperkuat oleh warna hitam dan panorama negeri yang menangis. Ini menciptakan atmosfer kesepian yang mendalam, menggambarkan perasaan kekosongan dan kehampaan yang mewarnai kehidupan.

Eksistensi dan Pemikiran: Lelaki pemimpi, dengan wajah-wajah tokoh pemikir seperti Marx, Darwin, dan Nietzsche, mewakili upaya manusia untuk mencari makna dan memahami eksistensinya di dunia ini. Daftar nama-nama tersebut mencerminkan keragaman pandangan dan ideologi yang ada dalam perenungan manusia tentang kehidupan.

Konsep Obituari dan Penguburan Kenangan: Konsep obituari sebagai penguburan segala kenangan menyoroti aspek keterbatasan manusia dalam menghadapi kematian dan perubahan. Requiem sepi dan lengangnya rumah sakit jiwa serta pemakaman menggambarkan suasana duka yang dalam, serta kesepian yang mengiringi akhir dari suatu perjalanan hidup.

Gaya Bahasa dan Simbolisme: Nanang Suryadi menggunakan gaya bahasa yang sederhana namun penuh dengan simbolisme. Penggunaan kata-kata yang padat dan gambaran-gambaran yang kuat membantu menciptakan atmosfer yang intens dan memikat pembaca.

Melalui karya ini, Nanang Suryadi berhasil menggambarkan kompleksitas dan kedalaman eksistensi manusia, serta menjelajahi tema-tema kehidupan, kematian, dan arti eksistensi. Puisi "Obituari" menjadi refleksi yang menggugah akan realitas kehidupan dan pertanyaan-pertanyaan filosofis yang mengiringi perjalanan manusia di dunia ini.

Puisi
Puisi: Obituari
Karya: Nanang Suryadi
© Sepenuhnya. All rights reserved.