Sungguhkah Aku Mencintaimu
berapa mawar ditawarkan, mimpiku demikian lapar, memagut-magut aksara, begitu gelepar, demikian debar, menantimu, setiap saat terasa akan senja, inikah tepi?
tapi, ini hanya sepi, mematri, dalam gelisah tanya, sungguhkah aku mencintaimu
kurasa, engkau tak henti menatapku, begitu tajam, menelusup ke dalam ruang-ruang, di mana khianat sembunyi
kau marah?
terasa keringat mengucur dalam dingin hira. dalam darah golgota. dalam cahaya tursina.
seperti juga adam yang terlontar. kulihat lidah menjulur-julur. inikah goda? menipu diriku
ku tahu kau tahu
: sungguhkah aku mencintaimu?
Puisi: Sungguhkah Aku Mencintaimu
Karya: Nanang Suryadi