Puisi: Akulah Burung yang Menyapa Setiap Pagi (Karya Nanang Suryadi)
Puisi: Akulah Burung yang Menyapa Setiap Pagi
Karya: Nanang Suryadi
Akulah Burung yang Menyapa Setiap Pagi
sayapku terlalu mungil untuk mengepak jauh ke langit rahasiamu. hening yang asing. sunyi yang tak terkira
kicauku terlalu parau terlalu sengau kabarkan cinta yang remah di tangan manusia yang saling curiga. aku mematuki rahasia
paruhku yang kecil mengetuk dinding sunyimu. rahasia kehendak. garis takdir.
Cintamu yang abadi, kueja berulangkali
aku hinggap dari ranting ke ranting, menerjemah gugur daun, menerjemah geliat ulat di paruhku, menerjemah embun dicium cahaya matahari di pagi hari
kau dengar kicau syairku, di halaman rumah, di pohon yang ranggas oleh kemarau, kicauku yang manis terdengar, adalah tangis
sayapku terlalu letih membentur badai tanyaku sendiri, bumi yang nelangsa, dunia yang membuatku mabuk tak berdaya
Malang, 26 Juli 2011
Puisi: Akulah Burung yang Menyapa Setiap Pagi
Karya: Nanang Suryadi