Puisi: Cemara Bertambah Tua (Karya Surachman R.M.)

Puisi: Cemara Bertambah Tua Karya: Surachman R.M.
Cemara Bertambah Tua


Lupakan saja lupakan: telaga
Yang tak 'kan pernah tertidur. Juga
Gunungan yang biru selalu dan
Ayamutan yang berkokok bersabutan
Roman alam pun lain di sini.
Ya lupakan saja: Belantara
Lembab rimbun. Sungai
Yang subur mengalir. Rambut terurai
Kemilau. Dan kulit hijau
Yang disepuh panas hari.

Pandanglah bukit-bukit itu. Kini
Menjadi kueh bolu
Dilaburi selai salju. Putih sekali.
Di kecuraman yang minta dijamah
Orang-orang pun meluncur ria...
Dalam papan besi atau sepatu ski.
Naik mobil salju di wajah telaga
Dimana ikan-ikan pun berpuasa.

Dengar. Genta gereja bergema
Menambah haru dahanan tidak berdarah
Dan cemara bertambah tua
Bagai tahun-tahun yang sudah
Serupa mereka cuma yang akan bisa
Bertahan. Begitulah aku. Akan
Jua bertahan pada sebuah ingatan
Bahwa di balik siang dan langit ini
Ada sebuah pangkalan. Tempat
Seorang menantikan surat dan surat.

Onondaga Hill, 14/1/1971

Sumber: Horison (Agustus, 1972)


Surachman R.M.
Puisi: Cemara Bertambah Tua
Karya: Surachman R.M.

Biodata Surachman R.M.:
  • Surachman R.M. lahir pada tanggal 13 September 1936 di Garut, Jawa Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.