Puisi: Mimpi Buruk (Karya Yvonne de Fretes)

Puisi "Mimpi Buruk" karya Yvonne de Fretes menciptakan gambaran tentang kecemasan dan ketidakpastian dalam situasi yang penuh dengan konflik dan ....
Mimpi Buruk
(kenangan pada konflik di maluku...)


tak kukenal lagi matamu yang berderai
menatap langit muram, kelam
berasap
oleh laras yang terlalu bersemangat
oleh ketakutanmu
juga ketakutanku

apakah sesuatu bakal hilang dari negeri ini?
Gandong...e...

wilayah-wilayah ini sangat kukenal
indahnya pantai hangatnya sapa

sebelum ia terpicu
oleh kerusuhan
oleh kekerasan

wajah-wajah diam berpapasan
dan enggan bertanya tentang nyawa siapa yang
tergeletak di jalan itu

bawalah aku ke rumput-rumput tak bermusim
untuk menyadari
kenyataan yang berbicara
tentang sebuah mimpi buruk


Jakarta-Ambon-Jakarta, 2000

Sumber: Nyanyian Pulau-Pulau (2010)

Analisis Puisi:
Puisi "Mimpi Buruk" karya Yvonne de Fretes adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perasaan ketidakpastian, kekhawatiran, dan kegelisahan di tengah situasi yang penuh dengan konflik dan ketegangan. Melalui penggunaan gambaran visual dan perasaan batin, puisi ini mengajak pembaca merenung tentang pengalaman trauma dan ketakutan.

Ketidakpastian dan Kekhawatiran: Puisi ini dimulai dengan penggambaran mata yang berderai dan menatap langit yang muram dan kelam. Penggunaan kata-kata seperti "berasap" dan "laras yang terlalu bersemangat" menggambarkan suasana tegang dan tidak menentu. Ini menciptakan nuansa ketidakpastian dan kekhawatiran yang melanda baik penutur maupun karakter dalam puisi ini.

Pertanyaan tentang Kehilangan: Penutur dalam puisi ini merenungkan apakah sesuatu akan hilang dari negeri ini. Kata "Gandong" mungkin mengisyaratkan perasaan kegelisahan dan kecemasan. Pertanyaan ini dapat merujuk pada kehilangan fisik, kehilangan budaya atau identitas, atau bahkan kehilangan keamanan dan kedamaian.

Kontras Gambaran Awal dengan Kenyataan: Puisi ini menggambarkan wilayah yang dikenal penutur, seperti keindahan pantai dan sapaan hangat. Namun, gambaran ini kontras dengan peristiwa kerusuhan dan kekerasan yang terpicu. Kontras ini mengilustrasikan ketidaksesuaian antara harapan dan realitas yang keras.

Kehilangan Nyawa dan Ketidakpekaan Sosial: Penggambaran wajah-wajah yang diam berpapasan dan enggan bertanya tentang nyawa yang tergeletak di jalan mencerminkan ketidakpekaan sosial terhadap penderitaan dan kematian. Ini menunjukkan betapa masyarakat terkadang bisa mengabaikan tragedi yang terjadi di sekitar mereka.

Keinginan untuk Menghindar dari Kenyataan: Penutur mengungkapkan keinginan untuk dibawa ke "rumput-rumput tak bermusim" untuk menyadari kenyataan. Ini bisa diartikan sebagai upaya untuk melarikan diri dari kenyataan yang sulit dan menerpa.

Mimpi Buruk dan Kekosongan: Puisi ini mengakhiri dengan penggambaran mimpi buruk yang berbicara tentang kenyataan. Ini menggambarkan bagaimana situasi yang penuh dengan kekerasan dan konflik seperti mimpi buruk yang membebani batin dan pikiran.

Puisi "Mimpi Buruk" karya Yvonne de Fretes adalah sebuah puisi yang menciptakan gambaran tentang kecemasan dan ketidakpastian dalam situasi yang penuh dengan konflik dan kekerasan. Melalui penggunaan imaji dan perasaan batin, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan efek trauma dan perasaan takut dalam konteks sosial yang sulit.

Yvonne de Fretes
Puisi: Mimpi Buruk
Karya: Yvonne de Fretes

Biodata Yvonne de Fretes:
  • Yvonne de Fretes lahir pada tanggal 10 Oktober 1947 di Singaraja, Bali.
© Sepenuhnya. All rights reserved.