Puisi: Pantun Malu-Malu (Karya Budiman S. Hartoyo)

Puisi "Pantun Malu-Malu" karya Budiman S. Hartoyo menghadirkan gambaran yang indah tentang hubungan asmara yang penuh dengan kehangatan, keintiman, ..
Pantun Malu-Malu
Buat DB

Rumah besar dari kayu
malamnya hangat siangnya teduh
Berdua saja kita sejak dulu
bertahan nikmat dari galau gaduh

Berdua saja kita sejak dulu
larut dalam gending dan degung
Merenda usia di ujung waktu
melecut nasib di dinding jantung

Merenda usia di ujung waktu
dalam gelak jenaka menepis sendu
Jangan bikin duka sempat berlabuh
hapuslah raut wajah dari hangat peluh

Jangan bikin duka sempat berlabuh
meski tungku sering menunggu api
Jangan biarkan muka sempat tak acuh
meski dompet suka protes minta diisi

Jangan biarkan muka sempat tak acuh
kubelai rambutmu tergirai di bahu
Kenang cumbu rayu basi masa lalu
asmara kita bak cinta remaja malu-malu

Analisis Puisi:

Puisi "Pantun Malu-Malu" karya Budiman S. Hartoyo menghadirkan gambaran yang indah tentang hubungan asmara yang penuh dengan kehangatan, keintiman, dan kebersamaan.

Nuansa Romantis dan Hangat: Puisi ini membawa pembaca ke dalam suasana yang hangat dan romantis, dengan gambaran rumah besar dari kayu yang menjadi tempat berdua bagi pasangan. Rumah tersebut menjadi simbol kedamaian dan keamanan bagi hubungan mereka.

Kebersamaan Sejak Dulu: Penyair menggambarkan kebersamaan yang telah terjalin sejak lama antara pasangan tersebut. Mereka telah bertahan dan saling mendukung dalam setiap lika-liku kehidupan, menikmati indahnya hubungan mereka tanpa mengenal lelah.

Pesan tentang Kehidupan: Melalui penggambaran merenda usia di ujung waktu, penyair menyampaikan pesan tentang pentingnya menikmati setiap momen kehidupan bersama orang yang dicintai. Meskipun masa depan tidak pasti, kebersamaan dan cinta akan selalu menjadi pijakan yang kuat.

Nasihat dan Renungan: Penyair memberikan nasihat tentang pentingnya menghapus duka dan menjaga kebahagiaan dalam hubungan. Meskipun hidup penuh dengan tantangan dan kesulitan, mereka harus tetap saling mendukung dan menghibur satu sama lain.

Kembali ke Masa Remaja: Dalam penutup puisi, penyair menghadirkan gambaran asmara mereka seperti cinta remaja yang malu-malu. Ini menunjukkan bahwa meskipun telah lama bersama, mereka tetap merawat dan menjaga keintiman seperti pada awal hubungan mereka.

Puisi "Pantun Malu-Malu" adalah sebuah puisi yang menghadirkan gambaran yang hangat dan romantis tentang hubungan asmara. Dengan pesan tentang kebersamaan, kebahagiaan, dan keintiman, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan makna dari hubungan yang sejati dan berarti dalam kehidupan.

Puisi Budiman S. Hartoyo
Puisi: Pantun Malu-Malu
Karya: Budiman S. Hartoyo

Biodata Budiman S. Hartoyo:
  • Budiman S. Hartoyo lahir pada tanggal 5 Desember 1938 di Solo.
  • Budiman S. Hartoyo meninggal dunia pada tanggal 11 Maret 2010.
  • Budiman S. Hartoyo adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.