Puisi: Dilintas Cinta (Karya Rustam Effendi)

Puisi | Dilintas Cinta | Karya | Rustam Effendi | Selintas beta/ Dilintas mata/ Hitam/ Dan dalam/ Sebagai cermin/ Pembaca batin/ Alam/ Di dalam ......
Dilintas Cinta


Selintas beta
Dilintas mata
        Hitam
Dan dalam
Sebagai cermin
Pembaca batin
        Alam
    Di dalam

Selayang mata
Memandang beta
        Sampai
    Melambai
Ke dalam cita
Menanam cinta
        Rampai
    Dan permai

Tetanam rindu
Di dalam kalbu
        Risau
     Berkacau
Berurat bahar
Berbuang mekar
        Hati
     Menanti

Disangka bunga
Membawa ria
        Patah
Di tengah
Tertinggal luka
Bersebal duka
        Pilu
    Di kalbu

Selintas beta
Dilintas cinta
        Bersih
    Dan jernih!
Terbekam dalam
        Hati
Pualam silam,
        Nubari.


Sumber: Puitika Roestam Effendi dan Percikan Permenungan (2013)

Analisis Puisi:
Beberapa hal yang menarik dari puisi "Dilintas Cinta" karya Rustam Effendi adalah:
  1. Penggambaran Keberadaan Diri: Puisi ini menggambarkan keberadaan individu ("beta") yang melewati perjalanan dalam cinta. Bahasa yang digunakan menciptakan gambaran bahwa keberadaannya hanya dilintasi atau diabaikan oleh cinta, namun tetap memancarkan kejernihan dan kebersihan batin.
  2. Kontras antara Rasa Rindu dan Patah Hati: Puisi ini menggambarkan perasaan rindu yang tertanam dalam hati, namun juga patah hati dan luka yang tertinggal di tengah perjalanan cinta. Hal ini menciptakan kontras emosional yang menarik dalam puisi ini.
  3. Keindahan dan Kehancuran: Puisi ini menggambarkan keindahan cinta ("menanam cinta rampai dan permai"), namun juga menyampaikan bahwa cinta dapat membawa pilu, kekecewaan, dan kerusakan ("tertinggal luka, bersebal duka"). Hal ini mencerminkan realitas kompleks dari pengalaman cinta.
  4. Puitis dan Simbolik: Puisi ini menggunakan bahasa yang puitis dan simbolik untuk menggambarkan perasaan dan pengalaman. Misalnya, penggunaan kata-kata seperti "cermin pembaca batin" dan "pualam silam" menciptakan gambaran yang kuat dalam puisi ini.
Puisi "Dilintas Cinta" karya Rustam Effendi menggambarkan perjalanan dan pengalaman dalam cinta dengan menggunakan bahasa yang puitis dan simbolik. Kontras antara rasa rindu dan patah hati, serta penggambaran keindahan dan kehancuran, menciptakan kedalaman emosional dalam puisi ini.

Rustam Effendi
Puisi: Dilintas Cinta
Karya: Rustam Effendi

Biodata Roestam Effendi:
  • Rustam Effendi lahir pada tanggal 13 Mei 1903 di Padang, Sumatra Barat.
  • Rustam Effendi meninggal dunia pada tanggal 24 Mei 1979 (pada usia 76) di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.