Puisi: Ah, Ombak Laut dan Darat Hamparkan Hasrat, Biru, Kuning (Karya Wing Kardjo)

Puisi: Ah, Ombak Laut dan Darat Hamparkan Hasrat, Biru, Kuning Karya: Wing Kardjo
Ah, Ombak Laut dan Darat
Hamparkan Hasrat, Biru, Kuning


(1)


Tahun-tahun hanya tinggal kenangan
Berjalan menyusur Sungai Themes,
memandang gedung, menara
serta jembatan. Merpati

terbang dan lonceng tua berdentang. Kesaksian
zaman masih juga berdiri, megah dan anggun,
sedang kita yang pernah menatapnya (Monet,
kau dan aku) mesti berlalu dengan waktu.

Lewat malam laut, ferry dan keretaapi terbukalah
pagi. Matahari musim semi layak mimpi.
Tapi yang dulu kujumpa di kapal,

antara Jakarta dan Genoa, berkata menyesal,
“Lupakan saja cinta (tak ada apa-apa antara
kita). Kujanjikan persahabatan yang kekal.”


(2)


Maka London dengan taman-tamannya jadi alum.
Gerimis senja turun, lampu-lampu mulai benderang
hingga mesti kucari perlindungan dari sepi dan
hujan misalnya di sebuah bar remang di Soho.

Hanya tambah pedih saja luka. Perempuan-perempuan
begitu hanya pandai merentang jerat, kejam dan
jahat. Tahun-tahun hanya tinggal ingatan, samar
seperti senja. Percakapan tergantung di udara.

Dan rumahmu di luar kota, alangkah dingin! Alang-
alang dan rumputan. Lantas kita jalan lagi bagai
bayang-bayang ruh yang merindukan kepenuhan

lintas ruang dan waktu. Ah, tinggal ombak-ombak biru,
daratan kuning, hamparkan pula langit bening,
tempat jiwa berbaring.


Sumber: Fragmen Malam, Setumpuk Soneta (1997)

Puisi Wing Kardjo
Puisi: Ah, Ombak Laut dan Darat Hamparkan Hasrat, Biru, Kuning
Karya: Wing Kardjo

Biodata Wing Kardjo:
  • Wing Kardjo Wangsaatmadja lahir pada tanggal 23 April 1937 di Garut, Jawa Barat.
  • Wing Kardjo Wangsaatmadja meninggal dunia pada tanggal 19 Maret 2002 di Jepang.
© Sepenuhnya. All rights reserved.