Puisi: Demi Mimpi (Karya Dianing Widya Yudhistira)

Puisi "Demi Mimpi" mengajak pembaca untuk merenungkan nilai-nilai keluarga, keberanian untuk mengikuti mimpi, dan pentingnya menghargai setiap ...
Demi Mimpi

Aku tak akan pernah lupa
saat aku terjaga kau rapatkan
selimut ke tubuh kecilku
lalu lonceng berdentang berkali-kali
mengabarkan malam telah menua

Aku tak akan pernah lupa
saat senja merayapi tubuh
kau datang dengan baju hangatmu
lalu mengajariku alif ba ta

Aku pergi ibu — demi mimpi
lalu butiran air matamu
jatuh diujung daun jendela.
Sekarang mimpi itu melebat di alis mataku
Aku belum bisa membawamu kembang


Analisis Puisi:
Puisi "Demi Mimpi" karya Dianing Widya Yudhistira adalah sebuah karya yang memancarkan kehangatan, nostalgia, dan kerinduan terhadap seorang ibu. Melalui bahasa yang sederhana namun puitis, penyair berhasil mengekspresikan hubungan emosional antara seorang anak dan ibunya, serta perjuangan dan pengorbanan dalam mencapai mimpi.

Nostalgia dan Kehangatan: Puisi ini dibuka dengan adegan-adegan harian yang penuh dengan kehangatan, seperti ibu yang merapikan selimut anaknya atau mengajarinya huruf-huruf pertama. Ini menciptakan suasana nostalgia yang mengingatkan pembaca pada momen-momen hangat dalam hubungan antara ibu dan anak.

Perjuangan dan Pengorbanan: Penyair menunjukkan bahwa keberangkatannya "demi mimpi" tidaklah tanpa rasa terpisah. Ia merasa terputus dari ibunya, dan air mata ibunya menjadi lambang dari pengorbanan dan kehilangan yang dialami oleh ibu dalam mendukung mimpi anaknya.

Aliran Emosi: Puisi ini menampilkan aliran emosi yang kuat, dari kehangatan dan nostalgia di awal, hingga perpisahan yang penuh dengan rasa sedih dan kerinduan. Penggunaan metafora air mata ibu yang jatuh di ujung daun jendela menyampaikan rasa sakit dan kehilangan yang dirasakan oleh ibu.

Mimpi dan Kehidupan: Melalui pengorbanan ibu dan perjuangan anak untuk meraih mimpi, puisi ini menggambarkan dinamika kehidupan, perpisahan, dan harapan. Meskipun pergi demi mimpi, penyair merasa terhimpit oleh kerinduan akan ibunya, yang tetap hadir dalam setiap langkahnya.

Puisi "Demi Mimpi" adalah sebuah puisi yang menggugah perasaan dan menyentuh hati. Melalui penggambaran kehidupan sehari-hari dan hubungan antara seorang ibu dan anak, Dianing Widya Yudhistira berhasil mengekspresikan kerinduan, perpisahan, dan pengorbanan dalam perjalanan mencapai mimpi. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan nilai-nilai keluarga, keberanian untuk mengikuti mimpi, dan pentingnya menghargai setiap momen bersama orang yang dicintai sebelum pergi mencari jalan hidup mereka sendiri.

Puisi: Demi Mimpi
Puisi: Demi Mimpi
Karya: Dianing Widya Yudhistira

Catatan:
  • Dianing Widya Yudhistira adalah seorang sastrawati Indonesia.
  • Dianing Widya Yudhistira lahir di Batang, Jawa Tengah, pada tanggal 6 April 1974.
© Sepenuhnya. All rights reserved.