Puisi: Kereta Malam (Karya Dianing Widya Yudhistira)

Puisi "Kereta Malam" karya Dianing Widya Yudhistira menggambarkan perjalanan manusia melalui malam kehidupan dengan segala kerumitan dan kepedihannya.
Kereta Malam

Malam tak pernah tanggal
menorehkan bunga nestapa
seperti rangkaian gerbong kereta api
berlalu tanpa bekas selain sesal

Adakah ia pecah di otakmu
tatkala kedua sayap kupu-kupu terkoyak
hatinya berderit meski bagimu tak
dan gerbong kereta kian menjauh

Ia - selalu ingat wajah ibu
setiapkali kau tawarkan anggur juga roti
ia selalu ingin pulang
tetapi kereta - telah kehilangan gerbongnya

Depok, Oktober 2003

Analisis Puisi:

Puisi "Kereta Malam" karya Dianing Widya Yudhistira menggambarkan suasana malam sebagai waktu yang penuh dengan kesedihan dan kerinduan.

Metafora Kereta Malam: Kereta malam digunakan sebagai simbol perjalanan hidup atau waktu yang tak terelakkan. Malam, dengan keretanya, mewakili perjalanan manusia melalui kehidupan yang penuh dengan tantangan, kegembiraan, dan kesedihan.

Malam yang Abadi: Malam di dalam puisi ini digambarkan sebagai sesuatu yang abadi dan tak pernah berakhir, menorehkan bunga nestapa yang melambangkan penderitaan dan kesedihan yang tak kunjung berakhir.

Rasa Sesal dan Kehilangan: Gerbong kereta yang berlalu tanpa bekas melambangkan rasa sesal dan kehilangan yang mungkin dirasakan dalam hidup. Ada perasaan kehilangan yang mendalam, seperti kehilangan bagian dari diri sendiri atau hubungan yang berarti.

Kerinduan akan Pulang: Ada rasa kerinduan yang kuat akan kehangatan rumah dan kebersamaan dengan ibu. Meskipun ada tawaran anggur dan roti, kerinduan itu tetap terpatri dalam hati.

Kepahitan dalam Kenangan: Kedua sayap kupu-kupu yang terkoyak dan hati yang berderit menunjukkan kepedihan dan kepahitan dalam mengingat kenangan masa lalu yang mungkin penuh dengan kesulitan dan penderitaan.

Sesuatu yang Hilang: Ada kesadaran akan sesuatu yang hilang atau terpisah dari diri sendiri, seperti gerbong yang terpisah dari kereta. Hal ini bisa mencerminkan perasaan kehilangan identitas atau kehilangan arah dalam hidup.

Puisi "Kereta Malam" menggambarkan perjalanan manusia melalui malam kehidupan dengan segala kerumitan dan kepedihannya. Melalui gambaran malam dan kereta, penyair mengajak pembaca untuk merenungkan arti dari perjalanan hidup dan kerinduan akan rumah serta kehangatan keluarga.

Puisi: Kereta Malam
Puisi: Kereta Malam
Karya: Dianing Widya Yudhistira

Catatan:
  • Dianing Widya Yudhistira adalah seorang sastrawati Indonesia.
  • Dianing Widya Yudhistira lahir di Batang, Jawa Tengah, pada tanggal 6 April 1974.
© Sepenuhnya. All rights reserved.