Ekstase Malioboro
Di sudut kotamu yang sendutempat ruh nenek moyang menjaga pertempuranmelahirkan bocah telanjangdekil dan bau kemenyanmatanya silau nyanyian masa depan
Bulan selimut dinginbertengger di atas jemuranpayung keemasan raja-rajabocah tumbuh dalam dekapannyaditeteki ketika menangislewat alunan sungai yang diaduk-aduk polusidisuapi ketika lapardari puing-puing sampah
Di bawah jembatan ia lahirbesar di jalanan Malioboroketika peluit kereta api menjeritdan derit angkot, bercampur bau tlethongsaat toko-toko berubah jadi plazapedagang kaki lima tak lagi bersahaja
Bising kotamumengeraskan lengking aleman sinden jalananBinar kotamumengencangkan senar pemetik sinden jalanan
Senja tak berbentukbocah terpaku bermain kartulepaskan penat sehari kerjameski siang jadi tukang sapumembersihkan labirin pasar beringharjoyang sepi bau susur aroma dubangjuga sengat ampek keringat petani desa
Bocah pinangan zaman yang terbuangasing di tengah deru mercidan kelap-kelip sorot lampu mercurikeluguannya balik menipukarena semua sudah membisu
1993
Puisi: Ekstase Malioboro
Karya: Bambang J. Prasetya
Catatan:
- Bambang Jaka Prasetya (atau kadang disingkatnya Bambang JP) lahir di Yogyakarta pada tanggal 28 Oktober 1965.