Puisi: I. Gusti Ngurah Rai (Karya Sides Sudyarto D. S.)

Puisi "I. Gusti Ngurah Rai" karya Sides Sudyarto D. S. menggambarkan perjuangan dan pengorbanan Ngurah Rai dalam perang melawan penjajahan Belanda.
I. Gusti Ngurah Rai


Ngurah Rai, kau letuskan peluru pertama
Sebagai permulaan perlawanan
Perang melawan penjajahan
Yang merobek-robek kehidupan rakyat Indonesia
Di pulau Bali

Ngurah Rai, kau pantang menyerah
Seluruh pasukanmu maju bertempur
Puputan, perang sampai perajurit terakhir
Puputan, perang sampai titik darah terakhir
Puputan Margarana, perang kemerdekaan
Hingga hembusan nafas terakhir

Ngurah Rai, dikau bersama pasukan
Tentara Rakyat Indonesia
Gugur berlumuran darah
Pecah bagaikan Ratna
Kusuma bangsa kau pertaruhkan jiwa dan raga
Untuk proklamasi Empat Lima


Sumber: Pahlawan dalam Puisi (1979)

Analisis Puisi:
Puisi "I. Gusti Ngurah Rai" karya Sides Sudyarto D. S. adalah sebuah penghormatan dan penghargaan terhadap sosok pahlawan nasional Indonesia, I. Gusti Ngurah Rai. Melalui puisi ini, penyair menggambarkan perjuangan dan pengorbanan Ngurah Rai dalam perang melawan penjajahan Belanda.

Penggambaran Perjuangan Ngurah Rai: Puisi ini membahas perjuangan I. Gusti Ngurah Rai dalam melawan penjajahan Belanda di pulau Bali. Penyair menggambarkan Ngurah Rai sebagai pemimpin yang tegas dan pantang menyerah. Peluru pertama yang ditembakkan oleh Ngurah Rai digambarkan sebagai tindakan permulaan dari perlawanan yang bertujuan untuk merobek penjajahan yang telah merusak kehidupan rakyat Indonesia di Bali.

Puputan Margarana: Pada bait-bait selanjutnya, puisi ini mengacu pada peristiwa "Puputan Margarana," yang merupakan momen puncak perjuangan Ngurah Rai dan pasukannya. "Puputan" adalah istilah dalam bahasa Jawa yang berarti perang sampai habis atau perang hingga mati. Pada Puputan Margarana, Ngurah Rai dan pasukannya melanjutkan pertempuran hingga titik darah terakhir, menunjukkan tekad mereka untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Pengorbanan dan Kematian: Penyair menggambarkan bahwa Ngurah Rai bersama pasukannya gugur dalam pertempuran ini. Mereka berkorban dan berjuang hingga hembusan nafas terakhir. Kematian mereka dianggap sebagai tindakan pengorbanan yang besar untuk proklamasi kemerdekaan Indonesia, yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945 (Empat Lima).

Penghargaan Terhadap Pahlawan: Puisi ini sebagian besar bertujuan untuk memberikan penghargaan dan penghormatan kepada I. Gusti Ngurah Rai sebagai seorang pahlawan nasional Indonesia yang berani dan berkorban dalam perjuangan melawan penjajahan. Penyair mengekspresikan rasa hormat dan penghargaannya terhadap semangat dan keberanian Ngurah Rai dalam melawan penindasan.

Puisi "I. Gusti Ngurah Rai" karya Sides Sudyarto D. S. adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perjuangan dan pengorbanan pahlawan nasional Indonesia, I. Gusti Ngurah Rai, dalam melawan penjajahan Belanda. Puisi ini menghormati dan mengabadikan jasa-jasa pahlawan tersebut sebagai simbol perjuangan dan keberanian dalam mencapai kemerdekaan Indonesia.

Puisi: I. Gusti Ngurah Rai
Puisi: I. Gusti Ngurah Rai
Karya: Sides Sudyarto D. S.

Biodata Sides Sudyarto D. S.:
  • Sudiharto lahir di Tegal, Jawa Tengah, pada tanggal 14 Juli 1942.
  • Sudiharto meninggal dunia di Jakarta, pada tanggal 14 Oktober 2012.
  • Sudiharto menggunakan nama pena Sides Sudyarto D. S. (Sides = Seniman Desa. huruf D = nama ibu, yaitu Djaiyah. huruf S = nama ayah, yaitu Soedarno).
© Sepenuhnya. All rights reserved.