Puisi: Palang Merah Indonesia (Karya Sides Sudyarto D. S.)

Puisi "Palang Merah Indonesia" karya Sides Sudyarto D. S. adalah sebuah karya sastra yang memuji dan menghormati Palang Merah Indonesia sebagai .....
Palang Merah Indonesia

Dalam perang dalam damai panjimu tegak
Berkibar-kibar melambai-lambai
Palang Merah Indonesia
Selalu berbakti mengabdi kemanusiaan

Sejak zaman perjuangan hingga kemerdekaan
Jasamu tiada henti-hentinya menolong nyawa
Merawat siapa saja, menyelamatkan jiwa
Para perajurit di medan laga

Palang merah Indonesia nan mulai
Dalam alam kemerdekaan kau terus bekerja
Menolong manusia dalam kancah musibah
Menyambung umur yang hampir gugur
Hormatku, pujiku padamu Palang Merah Indonesia
Lambang kebesaran jiwa manusia
Lambang keluhuran budi mulia
Semoga tegak selalu sepanjang masa

Sumber: Lilin-Lilin 45 (1979)

Analisis Puisi:
Puisi "Palang Merah Indonesia" karya Sides Sudyarto D. S. adalah sebuah karya sastra yang memuji dan menghormati Palang Merah Indonesia sebagai sebuah organisasi kemanusiaan yang berbakti dalam perang maupun damai. Puisi ini menunjukkan pengabdian Palang Merah Indonesia dalam membantu sesama, dari zaman perjuangan hingga kemerdekaan, dan terus bekerja untuk menolong manusia dalam berbagai situasi yang sulit, termasuk dalam kancah musibah. Mari kita analisis lebih dalam tentang makna dan pesan yang terkandung dalam puisi ini.

Simbol Kemanusiaan: Puisi ini menempatkan Palang Merah Indonesia sebagai simbol kemanusiaan yang kuat. Palang Merah adalah sebuah lambang yang melambangkan pelayanan dan pertolongan bagi sesama, baik dalam situasi perang maupun damai. Puisi ini menekankan pentingnya bantuan dan pengabdian kepada sesama manusia tanpa memandang suku, agama, ras, atau politik.

Pengabdian dari Zaman Perjuangan hingga Kemerdekaan: Penyair menyampaikan bahwa Palang Merah Indonesia telah mengabdikan dirinya sejak zaman perjuangan hingga masa kemerdekaan. Selama periode tersebut, Palang Merah Indonesia tak henti-hentinya menolong dan merawat siapa saja yang membutuhkan pertolongan, termasuk para perajurit di medan laga. Pengabdian ini menunjukkan bahwa Palang Merah Indonesia telah menjadi mitra penting dalam membantu dan mendukung masyarakat dan pejuang dalam momen bersejarah tersebut.

Pengabdian dalam Alam Kemerdekaan: Puisi ini juga menyoroti bahwa Palang Merah Indonesia tidak berhenti pada masa perjuangan dan kemerdekaan saja. Dalam "alam kemerdekaan," organisasi ini terus bekerja dan membantu manusia dalam menghadapi berbagai musibah dan tantangan. Dengan demikian, Palang Merah Indonesia terus menerus berada di garis depan untuk menyambung umur yang hampir gugur dan memberikan pertolongan yang diperlukan.

Penghormatan dan Penghargaan: Puisi ini mengungkapkan rasa hormat dan pujian kepada Palang Merah Indonesia sebagai lambang kebesaran jiwa manusia dan keluhuran budi mulia. Organisasi ini dilihat sebagai simbol jiwa kemanusiaan yang tinggi dan perbuatan baik yang mulia. Penyair mengungkapkan penghargaan dan harapannya agar Palang Merah Indonesia selalu tegak dan berbakti untuk selamanya.

Puisi "Palang Merah Indonesia" karya Sides Sudyarto D. S. adalah sebuah karya sastra yang menghargai dan memuji Palang Merah Indonesia sebagai organisasi kemanusiaan yang berbakti dalam perang maupun damai. Puisi ini menyoroti pengabdian Palang Merah Indonesia dari zaman perjuangan hingga kemerdekaan, dan terus berbakti dalam alam kemerdekaan. Organisasi ini dianggap sebagai lambang kebesaran jiwa manusia dan keluhuran budi mulia. Dengan bahasa yang indah, puisi ini menghadirkan nuansa yang menggugah perasaan dan menyampaikan pesan tentang pentingnya pelayanan dan pertolongan bagi sesama manusia.

Puisi: Palang Merah Indonesia
Puisi: Palang Merah Indonesia
Karya: Sides Sudyarto D. S.

Biodata Sides Sudyarto D. S.:
  • Sudiharto lahir di Tegal, Jawa Tengah, pada tanggal 14 Juli 1942.
  • Sudiharto meninggal dunia di Jakarta, pada tanggal 14 Oktober 2012.
  • Sudiharto menggunakan nama pena Sides Sudyarto D. S. (Sides = Seniman Desa. huruf D = nama ibu, yaitu Djaiyah. huruf S = nama ayah, yaitu Soedarno).
© Sepenuhnya. All rights reserved.