Puisi: Pangeran Antasari (Karya Sides Sudyarto D. S.)

Melalui puisi "Pangeran Antasari," Sides Sudyarto D. S. berhasil mengangkat kepahlawanan dan semangat perjuangan Pangeran Antasari sebagai bagian ...
Pangeran Antasari


Pangeran, walaupun dikau keturunan raja
Namun kau hidup di tengah rakyat biasa
Karena kau cinta seluruh warga
Karena kau cinta seluruh bangsa.

Dikau pahlawan, selalu memihak kebenaran
Kau bantu selalu Pangeran Hidayat, saudaramu

Yang selalu dihina penjajah
Yang selalu dikejar Belanda

Pangeran Antasari, satria perwira
Kau berjuang tidak kenal menyerah
Di bulan Oktober 1862 kau gempur sarang penjajah
Namun dikau gugur tatkala 11 Oktober 1862

Tewas kau di medan laga sebagai kusuma bangsa
Gugur di atas haribaan ibu pertiwi
Usai sudah tugas juangmu
Berkorban untuk kemerdekaan negerimu.


Sumber: Pahlawan dalam Puisi (1979)

Analisis Puisi:
Puisi "Pangeran Antasari" karya Sides Sudyarto D. S. menggambarkan kisah kepahlawanan dan pengorbanan Pangeran Antasari, seorang pahlawan nasional Indonesia yang gigih memperjuangkan kebebasan tanah air dari penjajahan Belanda. Puisi ini mengangkat nilai-nilai kepahlawanan, cinta tanah air, dan semangat perjuangan melawan penindasan.

Cinta pada Rakyat dan Bangsa: Puisi ini dibuka dengan pengakuan bahwa Pangeran Antasari, meskipun keturunan raja, hidup di tengah rakyat biasa. Hal ini menunjukkan kedekatan dan cintanya pada seluruh warga dan bangsa. Pangeran Antasari dipandang sebagai sosok yang mengabdi dan memperjuangkan kepentingan bersama.

Pergulatan Melawan Penjajah: Puisi ini menggambarkan Pangeran Antasari sebagai pahlawan yang selalu memihak pada kebenaran. Ia aktif membantu Pangeran Hidayat, saudaranya, yang sering dihina dan dikejar oleh penjajah Belanda. Pergulatan melawan penjajah dan ketidakadilan diwarnai oleh semangat perjuangan dan keberanian.

Peristiwa di Bulan Oktober 1862: Puisi mencatat peristiwa bersejarah pada Oktober 1862 di mana Pangeran Antasari gugur dalam pertempuran melawan penjajah. Perjuangannya tidak kenal menyerah, dan ia menjadi pahlawan yang gugur di medan laga sebagai "kusuma bangsa." Gugurnya Pangeran Antasari di atas tanah ibu pertiwi menjadi lambang pengorbanan dan perjuangan yang luhur.

Pesan Kemerdekaan dan Pengorbanan: Puisi menggambarkan Pangeran Antasari sebagai sosok yang berkorbannya untuk kemerdekaan negeri. Pengorbanannya menjadi tugas suci dan memunculkan rasa kebangsaan yang mendalam. Pangeran Antasari menjadi simbol juang dan semangat patriotisme.

Bahasa dan Ekspresi: Penggunaan bahasa yang lugas dan ekspresif menambah kekuatan emosional pada puisi ini. Kata-kata seperti "hidup di tengah rakyat biasa," "bantu selalu," dan "gugur di atas haribaan ibu pertiwi" membawa pembaca meresapi perasaan kecintaan, pengabdian, dan pengorbanan.

Makna Mendalam: Puisi ini bukan hanya menggambarkan peristiwa sejarah, melainkan juga menyampaikan makna mendalam tentang pentingnya cinta tanah air, semangat kebersamaan, dan tekad untuk melawan penindasan. Pangeran Antasari dianggap sebagai teladan bagi generasi-generasi selanjutnya.

Melalui puisi "Pangeran Antasari," Sides Sudyarto D. S. berhasil mengangkat kepahlawanan dan semangat perjuangan Pangeran Antasari sebagai bagian integral dari sejarah bangsa Indonesia. Puisi ini menginspirasi pembaca untuk menghargai nilai-nilai keberanian, pengabdian, dan perjuangan demi keadilan dan kemerdekaan.

Puisi: Pangeran Antasari
Puisi: Pangeran Antasari
Karya: Sides Sudyarto D. S.

Biodata Sides Sudyarto D. S.:
  • Sudiharto lahir di Tegal, Jawa Tengah, pada tanggal 14 Juli 1942.
  • Sudiharto meninggal dunia di Jakarta, pada tanggal 14 Oktober 2012.
  • Sudiharto menggunakan nama pena Sides Sudyarto D. S. (Sides = Seniman Desa. huruf D = nama ibu, yaitu Djaiyah. huruf S = nama ayah, yaitu Soedarno).
© Sepenuhnya. All rights reserved.