Puisi: Thomas Matulessi Pattimura (Karya Sides Sudyarto D. S.)

Puisi "Thomas Matulessi Pattimura" menggambarkan kegigihan Pattimura dan para pejuang Maluku dalam menghadapi penjajah Belanda demi meraih ...
Thomas Matulessi Pattimura
(Kapitan Pattimura - 1817)

Mulai dengan rapat rahasia di hutan Haria
Pattimura putra Saparua menggalang tenaga
Satu demi satu anak Republik datang bergabung
Satu demi satu bersatu padu membentuk laskar

Pattimura kau tiada bisa tinggal diam
Melihat rakyat terus menahan dendam
Karena siksaan penjajah yang jahanam
Pattimura, adalah nyala api yang tak kenal padam

Pattimura yang teguh bagaikan baja
Tanpa perintah kau maju terus, pantang mundur
Menyalakan api perjuangan dari waktu ke waktu
Bersama pejuang-pejuang Maluku

Pattimura singa garang Indonesia
Tiada takluk karena bujuk, tiada menyerah karena perang
Sekali berjuang terus berjuang
Sekali berperang terus berperang

Demi kemerdekaan kita semua Pattimura
Dengan tabah kau hadapi tali tiang gantungan Belanda
Tercatat dalam sejarah Republik ini kata-katamu:
"Pattimura-Pattimura tua boleh dihancurkan
Tetapi sekali waktu Pattimura-Pattimura muda
Akan bangkit"

Sumber: Pahlawan dalam Puisi (1979)

Analisis Puisi:
Puisi "Thomas Matulessi Pattimura" karya Sides Sudyarto D. S. menggambarkan semangat perjuangan dan keteguhan hati Thomas Matulessi Pattimura, seorang pahlawan nasional Indonesia yang memimpin perlawanan terhadap penjajah Belanda di Maluku pada abad ke-19. Melalui bait-bait puisi yang penuh semangat, Sudyarto menggambarkan perjuangan Pattimura dan para pejuang Maluku dalam meraih kemerdekaan Indonesia.

Perlawanan dan Persatuan: Puisi ini dimulai narasinya dengan gambaran rapat rahasia di hutan Haria, tempat Pattimura dan para pejuangnya berkumpul untuk merencanakan perlawanan terhadap penjajah Belanda. Bahasa puisi yang kuat dan penuh semangat menggambarkan semangat persatuan dan kebersamaan dalam menghadapi penindasan.

Semangat Perjuangan: Selanjutnya, Sudyarto menekankan semangat perjuangan Pattimura yang tidak kenal lelah. Pattimura digambarkan sebagai sosok yang teguh seperti baja, yang tidak pernah mundur dalam menghadapi rintangan. Pesan yang disampaikan adalah betapa pentingnya semangat dan keteguhan hati dalam menghadapi penindasan dan menegakkan kebenaran.

Keteguhan dan Kebangkitan: Pattimura digambarkan sebagai singa garang Indonesia yang tidak pernah takluk kepada intimidasi atau rayuan penjajah Belanda. Dengan kata-kata yang tegas, puisi mencerminkan keteguhan Pattimura dalam menghadapi segala tantangan demi kemerdekaan bangsanya. Ungkapan "Pattimura-Pattimura muda akan bangkit" menjadi simbol dari keyakinan akan kebangkitan dan kemenangan akhir bagi mereka yang berjuang demi kemerdekaan.

Penghormatan terhadap Pahlawan: Puisi ini juga mengandung elemen penghormatan terhadap perjuangan dan pengorbanan Pattimura serta para pejuang Maluku lainnya. Melalui kata-kata yang penuh semangat, Sudyarto mengabadikan peran dan kontribusi mereka dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Puisi "Thomas Matulessi Pattimura" adalah sebuah penghormatan terhadap semangat perjuangan dan keteguhan hati pahlawan nasional Indonesia. Melalui bait-bait yang penuh semangat, Sides Sudyarto D. S. berhasil menggambarkan kegigihan Pattimura dan para pejuang Maluku dalam menghadapi penjajah Belanda demi meraih kemerdekaan Indonesia. Puisi ini tidak hanya mengingatkan kita akan pentingnya semangat perjuangan dalam menghadapi penindasan, tetapi juga mengajak kita untuk menghormati dan mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang bagi kemerdekaan bangsa.

Puisi: Thomas Matulessi Pattimura
Puisi: Thomas Matulessi Pattimura
Karya: Sides Sudyarto D. S.

Biodata Sides Sudyarto D. S.:
  • Sudiharto lahir di Tegal, Jawa Tengah, pada tanggal 14 Juli 1942.
  • Sudiharto meninggal dunia di Jakarta, pada tanggal 14 Oktober 2012.
  • Sudiharto menggunakan nama pena Sides Sudyarto D. S. (Sides = Seniman Desa. huruf D = nama ibu, yaitu Djaiyah. huruf S = nama ayah, yaitu Soedarno).
© Sepenuhnya. All rights reserved.