Puisi: Prof. DR. Abdul Rahman Saleh (Karya Sides Sudyarto D. S.)

Puisi ini adalah penghormatan kepada seorang tokoh pahlawan nasional Indonesia, Prof. DR. Abdul Rahman Saleh, yang telah memberikan kontribusi ....
Prof. DR. Abdul Rahman Saleh


Pahlawan, jasamu berlipat ganda
Dikau pengabdi ilmu kesehatan manusia
Dikau pembela kemerdekaan Indonesia
Dikau pelopor Angkatan Udara kita

Dengan Siaran Radio Indonesia Merdeka
Kau kumandangkan api Proklamasi Indonesia
Kau wartakan kemerdekaan bangsa
Ke seluruh dunia

Dikau gugur dalam melaksanakan tugas negara
Tanggal 29 Juli 1947, tatkala hari senja
Belanda durhaka menembak pesawat terbangmu
Tatkala kau angkut bantuan Palang Merah Internasional
Untuk Palang Merah Indonesia

Gugur dikau pembela kemerdekaan bangsa
Jasadmu tulus merabuk perjuangan nusa
Dikau pejuang gagah perwira
Sejak muda hingga dewasa
Pahlawan, gugur dikau pembela bumi Indonesia


Sumber: Pahlawan dalam Puisi (1979)

Analisis Puisi:
Puisi ini adalah penghormatan kepada seorang tokoh pahlawan nasional Indonesia, Prof. DR. Abdul Rahman Saleh, yang telah memberikan kontribusi besar dalam bidang ilmu kesehatan, pembelaan kemerdekaan, dan pengembangan Angkatan Udara Indonesia. Puisi ini menggambarkan keberanian, pengabdiannya, serta jasa-jasanya yang mempengaruhi perkembangan Indonesia.

Pahlawan Multi Dimensi: Puisi ini menggambarkan Prof. DR. Abdul Rahman Saleh sebagai pahlawan yang memiliki dimensi multi, mencakup kontribusi dalam bidang ilmu kesehatan, perjuangan kemerdekaan, dan kemajuan militer Indonesia. Ini menunjukkan bahwa beliau adalah figur penting dengan dampak yang meluas dalam berbagai aspek kehidupan nasional.

Abdi Ilmu Kesehatan: Dikatakan dalam puisi bahwa Prof. DR. Abdul Rahman Saleh adalah "pengabdi ilmu kesehatan manusia." Ini merujuk pada kontribusi beliau dalam bidang medis dan kesehatan, yang berarti beliau telah berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengetahuan dan pelayanan kesehatan.

Pembela Kemerdekaan:
Puisi menggambarkan Prof. DR. Abdul Rahman Saleh sebagai "pembela kemerdekaan Indonesia." Beliau telah terlibat dalam perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia dari penjajahan, mungkin melalui partisipasinya dalam berbagai bentuk aktivitas perlawanan.

Pelopor Angkatan Udara: Puisi juga mencatat bahwa beliau adalah "pelopor Angkatan Udara kita." Ini menyoroti kontribusi beliau dalam pengembangan Angkatan Udara sebagai bagian dari pertahanan nasional.

Peran dalam Siaran Radio Indonesia Merdeka: Puisi menyebutkan bagaimana Prof. DR. Abdul Rahman Saleh telah menyebarkan api Proklamasi Indonesia melalui Siaran Radio Indonesia Merdeka. Ini menggambarkan perannya dalam mengkomunikasikan kemerdekaan Indonesia kepada seluruh dunia.

Gugur dalam Tugas Negara: Puisi mencatat saat Prof. DR. Abdul Rahman Saleh gugur dalam melaksanakan tugas negara. Ini menggambarkan pengorbanan dan keberanian beliau dalam menjalankan tanggung jawabnya, terutama saat beliau meninggal saat membawa bantuan Palang Merah Internasional.

Panggilan Pejuang Gagah Perwira: Puisi menggambarkan Prof. DR. Abdul Rahman Saleh sebagai "pejuang gagah perwira," mencerminkan keberanian dan integritas beliau dalam perjuangan.

Kesetiaan Sejak Muda Hingga Dewasa: Puisi menggambarkan perjalanan Prof. DR. Abdul Rahman Saleh sebagai seorang pejuang yang setia, dimulai dari usia muda hingga dewasa. Ini menunjukkan dedikasi beliau terhadap perjuangan bangsa.

Puisi ini menghormati dan mengabadikan jasa-jasa Prof. DR. Abdul Rahman Saleh sebagai tokoh pahlawan yang telah berkontribusi dalam berbagai bidang yang penting bagi Indonesia. Pesan yang ingin disampaikan adalah penghargaan terhadap pengorbanan beliau dalam memajukan bangsa dan mempertahankan kemerdekaan. Puisi ini juga membangkitkan rasa nasionalisme dan mengingatkan kita untuk menghargai dan mengikuti jejak para pahlawan yang telah berjuang demi negara.

Puisi: Prof. DR. Abdul Rahman Saleh
Puisi: Prof. DR. Abdul Rahman Saleh
Karya: Sides Sudyarto D. S.

Biodata Sides Sudyarto D. S.:
  • Sudiharto lahir di Tegal, Jawa Tengah, pada tanggal 14 Juli 1942.
  • Sudiharto meninggal dunia di Jakarta, pada tanggal 14 Oktober 2012.
  • Sudiharto menggunakan nama pena Sides Sudyarto D. S. (Sides = Seniman Desa. huruf D = nama ibu, yaitu Djaiyah. huruf S = nama ayah, yaitu Soedarno).
© Sepenuhnya. All rights reserved.