Puisi: Sultan Hasanudin (Karya Sides Sudyarto D. S.)

Puisi "Sultan Hasanudin" karya Sides Sudyarto D. S. merupakan penghormatan terhadap sosok Sultan Hasanudin, pahlawan dari Kerajaan Gowa yang ....
Sultan Hasanudin


Ketika kau naik takhta, Sultan
Kerajaan Gowa dalam puncak kejayaan
Tiada pengacau, tiada kejahatan
Tetapi tatkala V.O.C datang
Negerimupun menjadi keruh

Namun kau memang kesatria
Perajurit berdarah Bugis nan perkasa
Belandapun kau hadapi sambil berseri
Terhadap musuh dikau tiada bersembunyi

Kau hantam terus tentara musuh dengan meriam
Hasanudin Sultan yang berani mati
Walaupun bentengmu jatuh tetapi tetap terhormat
Sultan, kau gugur sebagai pahlawan


Sumber: Pahlawan dalam Puisi (1979)

Analisis Puisi:
Puisi "Sultan Hasanudin" karya Sides Sudyarto D. S. merupakan penghormatan terhadap sosok Sultan Hasanudin, pahlawan dari Kerajaan Gowa yang berjuang dengan keberanian dan kesatriaannya melawan penjajah Belanda, khususnya VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie). Puisi ini menggambarkan kepahlawanan dan pengorbanan Sultan Hasanudin dalam menghadapi penjajahan serta mengajak pembaca untuk menghargai dan mengenang jasa-jasanya.

Konteks Sejarah: Puisi ini terletak dalam konteks sejarah di mana Sultan Hasanudin naik takhta dalam masa kejayaan Kerajaan Gowa. Namun, keadaan berubah drastis ketika VOC datang dan menimbulkan keruhnya negeri, mengancam kedaulatan dan kemerdekaan kerajaan.

Kesatria dan Keberanian: Sultan Hasanudin digambarkan sebagai sosok kesatria dan perajurit yang berani dan perkasa. Ia dengan gagah berani menghadapi musuh, termasuk penjajah Belanda, tanpa bersembunyi. Keberaniannya dalam menghadapi musuh dan berjuang melawan penjajahan merupakan salah satu aspek yang ditekankan dalam puisi ini.

Pengorbanan dan Kehormatan: Meskipun bentengnya jatuh, Sultan Hasanudin tetap dihormati karena pengorbanan dan keteguhannya dalam melawan musuh. Puisi ini menggarisbawahi pentingnya kehormatan dalam menghadapi tantangan dan ketidakberpihakan nasib.

Pahlawan yang Gugur: Puisi ini menggambarkan akhir hayat Sultan Hasanudin sebagai pahlawan yang gugur dalam pertempuran. Gugurnya Sultan Hasanudin sebagai pahlawan yang berani mati menunjukkan pengabdian dan tekadnya dalam mempertahankan tanah airnya.

Puisi "Sultan Hasanudin" adalah penghormatan kepada Sultan Hasanudin, pahlawan dari Kerajaan Gowa yang berjuang melawan penjajah Belanda. Melalui penggambaran kesatria, keberanian, dan pengorbanan Sultan Hasanudin, puisi ini mengajak pembaca untuk mengenang dan menghargai jasa-jasanya dalam menjaga kehormatan dan kedaulatan negerinya.

Puisi: Sultan Hasanudin
Puisi: Sultan Hasanudin
Karya: Sides Sudyarto D. S.

Biodata Sides Sudyarto D. S.:
  • Sudiharto lahir di Tegal, Jawa Tengah, pada tanggal 14 Juli 1942.
  • Sudiharto meninggal dunia di Jakarta, pada tanggal 14 Oktober 2012.
  • Sudiharto menggunakan nama pena Sides Sudyarto D. S. (Sides = Seniman Desa. huruf D = nama ibu, yaitu Djaiyah. huruf S = nama ayah, yaitu Soedarno).
© Sepenuhnya. All rights reserved.