Apa Kabarmu Sang Kebebasan?
Sehelai daun melayang dari dahan penghujungkutahan nafasku, kuawasi gemetar tubuhnya menjelangrubuh ke bumi, kesan. demikianlah mula terukirbayangan kehadirannya ketika esok harinya masih sajaia terlantar di pojok halaman di saat mana aku terpandangakan tubuhnya yang mulai digerogoti seranggaterasa kesan berobah jadi kenangan pada pertemuan yangtak patut dikenang. seakan ia memperjelas bahwa nasib baru dapatdipastikan sesudah kasip ketika lobang-lobang di tubuhnyabagaikan pupil mata hampa menatap bekas tangkainyanun di dahan terkukuh di angkasa. satu saat mata itutiba-tiba menoleh ke kulitku. poros keberpautan kami punbergeser ketika pori-pori yang kelewat halus di situditusuknya, darah berkucuran, lobang-lobang di tubuh bercumbudengan lobang-lobang di daun. matahari bagai sejuta kacamengepung. ke mana. kembali ke diri sendiri? ada jembatanharus diutuhkan sementara raga hanya kursi tua sematabagai anak kecil cuma tahu mendesak keterikatan kitaapa kabarmu sang kebebasan? kumandang maha panjangmubergulung-gulung tak berujung, mungkin dari kecipak katakdi selokan yang memberi isyarat tentang alam yang mendadakkehilangan daratan. hewan-hewan ampibi kehilangan dunia keduasekadar melipur iri kita yang hanya punya satu duniasementara di ujung gempita kumandangmu, suara bergeromboltikus yang kehilangan lobang, mengorek sang jembatan:mencipta sarang. saatkah kita merasakan diri bagai sebatangtungku, kejatmikaan kita beralih jadi burung yang basah kuyup, kedinginandan bertengger di ceruk bekas tebangan terbengkalaipada tungku itu?
kesan. demikianlah terukir bayangan kehadirannyaterasa ada yang menegang lalu melentur hilangatau kitakah itu rumah yang ditinggal sepidebu menebal di mana-mana, di rak-rak bukuyang telah ketiadaan pembaca, ketika pada suatu saatIsa yang menjajakan kasih-Nyaterpeleset di sehelai daunyang membusuk di halamannya?Karet, 1971
Puisi: Apa Kabarmu Sang Kebebasan?
Karya: Rayani Sriwidodo
Catatan:
- Rayani Lubis lahir di Kotanopan, Tapanuli Selatan, pada tanggal 6 November 1946.
- Rayani Lubis meniadakan marga di belakang nama setelah menikah dengan pelukis Sriwidodo pada tahun 1969 dan menambahkan nama suaminya di belakang namanya sehingga menjadi Rayani Sriwidodo.