Puisi: Laporan Kota (Karya Mochtar Lubis)

Puisi "Laporan Kota" menggambarkan keadaan kota, kekacauan politik, dan realitas pahit yang terjadi dalam sebuah lingkungan tertentu, terutama ...
Laporan Kota


Kami dengar gaung suara pengeras suara,
Bercampur besi dan daya listrik
Kami lihat dari kejauhan lalu lintas
di jalan Gajah Mada menetes kering
Datanglah pick-up Kejaksaan Agung
Sopir Toha membawa ransum
Terkadang nasi basi dan daging busuk
Penuh coretan Kami dan Kappi
Gantung Subandrio, Bubarkan PKI
Ban-ban dikempesi di Harmoni
Mahasiswa di mana-mana beraksi
Lapor sopir Toha
Alangkah merdunya laporan kota
Obat hati menghadapi nasi basi
Dan daging busuk hidangan kami
dalam penjara kecil
di jalan bernama palsu Keagungan


28 Maret 1966

Sumber: Catatan Subversif (1980)

Analisis Puisi:
Puisi "Laporan Kota" karya Mochtar Lubis adalah gambaran keadaan kota, kekacauan politik, dan realitas pahit yang terjadi dalam sebuah lingkungan tertentu, terutama mengenai pengaruh politik terhadap kondisi sosial.

Kondisi Kota yang Kacau: Puisi ini memberikan gambaran kekacauan dalam kota melalui suara-suara yang diterima: "gaung suara pengeras suara, bercampur besi dan daya listrik." Suara-suara ini mewakili keadaan kekacauan yang terjadi di lingkungan kota, yang mungkin terkait dengan situasi politik saat itu.

Kritik terhadap Kekerasan Politik: Ada petunjuk tentang kekerasan politik yang terjadi di kota, seperti "Gantung Subandrio, Bubarkan PKI." Ini mencerminkan aksi keras terhadap anggota PKI yang terlibat dalam tragedi politik pada masa itu.

Ketidakadilan dan Kondisi Penjara: Puisi menggambarkan kondisi penjara yang tidak manusiawi dengan "Terkadang nasi basi dan daging busuk, Penuh coretan Kami dan Kappi." Ini menunjukkan ketidakadilan dan perlakuan yang tidak pantas terhadap para tahanan.

Kehidupan di Penjara: Dalam kondisi sulit, puisi ini menunjukkan bagaimana tahanan menghadapi hidup mereka: "Obat hati menghadapi nasi basi dan daging busuk hidangan kami dalam penjara kecil di jalan bernama palsu Keagungan." Ini menyoroti keterbatasan mereka dalam menerima kondisi dan situasi yang ada.

Puisi "Laporan Kota" karya Mochtar Lubis adalah sebuah penggambaran kritis mengenai keadaan kota, terutama terkait dengan kekacauan politik, ketidakadilan, dan kondisi penjara. Lubis dengan cermat menggunakan gambaran untuk menyoroti situasi politik yang keras pada masa itu, serta ketidakadilan dan penderitaan yang dialami oleh warga di dalam penjara. Puisi ini merupakan sebuah komentar sosial yang menyoroti kekerasan politik dan kesulitan kehidupan di masa tersebut.

Mochtar Lubis
Puisi: Laporan Kota
Karya: Mochtar Lubis

Biodata Mochtar Lubis:
  • Mochtar Lubis adalah salah satu penulis puisi, novel, cerpen, penerjemah, pelukis, dan sekaligus jurnalis ternama.
  • Mochtar Lubis lahir pada tanggal 7 Maret 1922 di Padang, Sumatera Barat.
  • Mochtar Lubis meninggal dunia pada tanggal 2 Juli 2004 di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.