Puisi: Sepotong Jalan Raya (Karya Bur Rasuanto)

Puisi "Sepotong Jalan Raya" karya Bur Rasuanto menciptakan gambaran tentang kehidupan modern dan rintangan-rintangan yang mungkin dihadapi dalam ...
Sepotong Jalan Raya


dengan tanda-tanda rintangan
selalu sepi
dan semakin sepi
bangunan agung menghadapnya
pengawalan ketat dan kebun bunga
patung telanjang pemanah purba
serta lampuan keristal dan kemilau kaca
dari kamar-kamar yang berbahagia

mimbar konsepsi yang bersejarah
telah diseret ke kamar pesta
sepanjang tahun, jantung waktu kian bernanah
dengan anggur slogan yang memabukkan
dengan cumbu-hasut yang menulikan
dengan nasib bangsa yang diperjudikan


Sumber: Mereka Telah Bangkit (966)

Analisis Puisi:
Puisi "Sepotong Jalan Raya" karya Bur Rasuanto adalah sebuah karya sastra yang menciptakan gambaran tentang kehidupan modern dan rintangan-rintangan yang mungkin dihadapi dalam perjalanan menuju pencapaian tujuan. Puisi ini mengandung elemen-elemen yang mengajak pembaca untuk merenungkan tentang perjalanan kehidupan dan konsekuensi dari kehidupan modern.

Pemandangan Rintangan: Puisi ini menggambarkan sepotong jalan raya yang dipenuhi dengan "tanda-tanda rintangan" dan selalu sepi. Ini menciptakan gambaran tentang suatu perjalanan yang penuh dengan hambatan dan kesunyian. Bangunan-bangunan yang menghadap ke jalan tersebut, bersama dengan patung dan taman yang digambarkan, menciptakan nuansa keindahan dan kemegahan yang kontras dengan kesunyian sekitarnya.

Perubahan Kehidupan Modern: Penyair menggambarkan perubahan dalam kehidupan modern dengan menyebutkan bahwa "mimbar konsepsi yang bersejarah" telah diseret ke "kamar pesta." Ini bisa diartikan sebagai pergeseran nilai dan tradisi yang lebih tradisional ke arah kehidupan yang lebih hedonistik dan hedonisme yang mendominasi budaya modern.

Konsekuensi dari Kehidupan Modern: Puisi ini menyoroti konsekuensi dari kehidupan modern dengan mengungkapkan bahwa "jantung waktu kian bernanah" dan bahwa bangsa mungkin menjadi "diperjudikan." Ini menciptakan gambaran tentang kemerosotan moral dan perubahan sosial yang mungkin terjadi sebagai akibat dari perubahan yang terjadi dalam budaya modern.

Pesan Kritis: Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan dampak dari kehidupan modern dan bagaimana rintangan-rintangan dalam perjalanan kehidupan dapat memengaruhi individu dan masyarakat secara keseluruhan. Ini adalah pesan kritis tentang pentingnya mempertahankan nilai-nilai tradisional dan moralitas dalam dunia yang semakin modern dan berubah.

Secara keseluruhan, puisi "Sepotong Jalan Raya" adalah sebuah karya sastra yang menciptakan gambaran tentang rintangan dan konsekuensi dari kehidupan modern. Puisi ini menggambarkan perubahan budaya dan pergeseran nilai-nilai yang mungkin terjadi dalam masyarakat modern, dan mengajak pembaca untuk merenungkan tentang bagaimana hal ini dapat memengaruhi individu dan masyarakat.
Bur Rasuanto
Puisi: Sepotong Jalan Raya
Karya: Bur Rasuanto

Biodata Bur Rasuanto:
  • Bur Rasuanto lahir pada tanggal 6 April 1937 di Palembang, Indonesia.
  • Bur Rasuanto meninggal dunia pada tanggal 15 Mei 2019 (pada umur 82 tahun).
© Sepenuhnya. All rights reserved.