Biarkan Dia
Kalau matahari sudah terbenam
Gelap malam mulai menjelma
Jangan menyangka wahai teman
Dunia akan kiamat pula.
Esok siang kan terbit pula
Matahari di sebelah Timur
Itu ada suatu tanda
Dunia akan kembali ma'mur.
Biarkan dia wahai teman
Tenggelam terbenam bersama kabut
Biarkan dia wahai teman!
Perbesarlah hati jangan takut!
Esok siang kan pula
Matahari di sebelah Timur.
Sumber: Pujangga Baru (Maret, 1941)
Analisis Puisi:
Puisi "Biarkan Dia" karya A. M. Dg. Myala adalah sebuah karya sastra yang menggunakan gambaran matahari dan malam sebagai simbol untuk menyampaikan pesan tentang harapan, perubahan, dan berbagai fase dalam kehidupan. Puisi ini juga menggambarkan optimisme dan kekuatan untuk menghadapi tantangan.
Metafora Matahari dan Malam: Puisi ini memanfaatkan matahari dan malam sebagai simbol yang sangat kuat. Matahari terbenam dan gelapnya malam menggambarkan fase-fase sulit atau situasi gelap dalam hidup. Di sisi lain, matahari terbit di pagi hari melambangkan harapan dan peluang baru.
Gambaran tentang Kiamat dan Perubahan: Puisi ini menggunakan pernyataan tentang kiamat untuk menyoroti bahwa dalam kehidupan, ada fase-fase dramatis yang membuat seseorang merasa bahwa segalanya berakhir. Namun, puisi ini juga menggambarkan bahwa setelah fase gelap, akan ada fase terang dan perubahan.
Harapan dan Optimisme: Puisi ini menunjukkan pesan optimisme bahwa setelah kegelapan akan datang terang. Penggambaran matahari yang terbit lagi di sebelah Timur menggambarkan bahwa setelah kesulitan, ada harapan dan perubahan positif.
Pesan tentang Penerimaan dan Pertumbuhan: Melalui pernyataan "Biarkan dia wahai teman," puisi ini mendorong untuk menerima perubahan dan fase gelap dalam hidup. Hal ini mencerminkan filosofi bahwa setiap fase dalam hidup memiliki tujuannya masing-masing dan penting untuk menjalani perjalanan ini dengan sabar dan optimisme.
Penegasan terhadap Ketidakpastian: Puisi ini juga menekankan bahwa setelah fase malam gelap, kita tidak perlu takut. Fase terang akan kembali datang, mengajarkan kita untuk tidak merasa putus asa saat menghadapi tantangan atau kesulitan.
Puisi "Biarkan Dia" karya A. M. Dg. Myala adalah karya sastra yang menggunakan gambaran matahari dan malam sebagai simbol untuk menggambarkan siklus hidup, perubahan, dan harapan. Puisi ini mengajak pembaca untuk memahami bahwa meskipun menghadapi fase sulit, ada kemungkinan perubahan dan pertumbuhan di masa depan. Dengan menggunakan gambaran alam, puisi ini menyampaikan pesan optimisme dan penerimaan terhadap perubahan dalam hidup.
Puisi: Biarkan Dia
Karya: A. M. Dg. Myala
Biodata A. M. Dg. Myala:
- A. M. Dg. Myala (atau Abdul Muin Daeng Myala) adalah salah satu sastrawan Indonesia Angkatan Pujangga Baru.
- A. M. Dg. Myala lahir di Makassar pada tanggal 2 Januari 1909.
- Selain menggunakan nama A. M. Dg. Myala, dalam dunia sastra, Abdul Muin Daeng Myala juga pernah menggunakan A. M. Thahir.
