Kepada Kota Kelahiran
ini kuserahkan kembang merah
terima kasih langit dan bumi kota
dan segumpal merah darah
telah kaulepas dengan selamat
dari rahim bunda tercinta
dulu, waktu kota masih bersahaja
kota kelahiran tak akan pernah terlupa
aku tetap mengenangmu
walau kini kering dan semu.
1982
Analisis Puisi:
Puisi "Kepada Kota Kelahiran" karya Tri Astoto Kodarie adalah karya sastra yang memuat perasaan nostalgia dan cinta terhadap kota kelahiran. Dalam puisi ini, penyair merenungkan kenangan masa kecil dan pertumbuhan di kota tersebut.
Nostalgia dan Kehilangan: Puisi ini menciptakan perasaan nostalgia yang kuat. Penyair merenungkan masa kecilnya di kota kelahiran dan merasa berterima kasih kepada langit dan bumi kota itu. Namun, ada juga perasaan kehilangan yang menyertainya karena kota tersebut telah berubah.
Kepulangan ke Akar: Puisi ini menciptakan gambaran tentang keakraban dengan kota kelahiran yang selalu menjadi tempat asal dan akar identitas. Penyair merasa kota tersebut adalah bagian integral dari dirinya, dan bahkan jika kota itu berubah, kenangan dan ikatan tetap terjalin.
Simbolisme Bunga Merah: "Kembang merah" dalam puisi ini mungkin menggambarkan perasaan cinta dan penghargaan terhadap kota kelahiran. Bunga merah seringkali digunakan sebagai simbol cinta dan kebahagiaan.
Perubahan dan Berkembangnya Kota: Penyair mencatat bahwa kota kelahirannya telah berubah dan berkembang. Ini adalah pengingat bahwa perkembangan kota adalah bagian alamiah dari kehidupan, tetapi nilai-nilai dan kenangan dari masa lalu tetap berharga.
Bahasa yang Sederhana: Puisi ini menggunakan bahasa yang sederhana dan lugas. Hal ini menciptakan keintiman dan keterbukaan dalam ekspresi perasaan penyair.
Penekanan pada Kenangan: Meskipun kota kelahiran telah berubah, penyair tetap mengenang kenangan dan ikatan emosionalnya terhadap tempat itu. Ini adalah pesan tentang pentingnya mengenang dan menghargai akar dan identitas kita.
Puisi "Kepada Kota Kelahiran" adalah ekspresi cinta, nostalgia, dan penghargaan terhadap kota kelahiran. Ini mengajak pembaca untuk merenungkan perubahan dalam kehidupan dan pentingnya mengenang akar dan kenangan masa lalu, bahkan ketika segala sesuatu berubah dan berkembang.
Puisi: Kepada Kota Kelahiran
Karya: Tri Astoto Kodarie
Biodata Tri Astoto Kodarie:
- Tri Astoto Kodarie lahir di Jakarta, pada tanggal 29 Maret 1961.
