Berpisah
Sungguh berat rasa berpisah
Meninggalkan kekasih berusuh hati
Duduk berdiri sama gelisah
Kemana hiburan akan dicari
Kian kemari mencari kesunyian
Mengenangkan kasih diri masing-masing
Hati terharu, dilipur nyanyian
Tapi suara tak mau mendering
Dimanakan dapat awak menyanyi
Bukankah sukma tersentuk duri?
Hati pikiran berusuh diri?
Dimanakan dapat bersuka ria
Tidakkah badan sebatang kara?
Kenangan melayang nyebrang segara?
Sumber: Pujangga Baru (No. 10 Th. 2, 1935)
Analisis Puisi:
Puisi "Berpisah" karya Hamidah adalah ungkapan perasaan yang dalam tentang rasa berat saat harus berpisah dari kekasih. Puisi ini mencerminkan emosi, kerinduan, dan kebingungan yang muncul dalam situasi perpisahan.
Rasa Berat Berpisah: Puisi ini diawali dengan ungkapan bahwa perpisahan itu sungguh berat. Penyair menggambarkan perasaan hati yang terbebani ketika harus meninggalkan kekasihnya. Ini menciptakan perasaan empati pada pembaca yang mungkin pernah mengalami perasaan yang sama.
Gelisah dan Kehilangan: Penyair menggambarkan perasaan gelisah dan kebingungan yang dirasakan setelah berpisah. Kata-kata seperti "Duduk berdiri sama gelisah" mencerminkan ketidakpastian yang muncul setelah kehilangan sosok yang dicintai.
Pencarian Kesunyian: Dalam upaya mengatasi perasaan kehilangan, penyair mencari kesunyian. Kesunyian di sini mungkin menjadi tempat di mana penyair dapat merenungkan kembali kenangan dengan kekasihnya.
Ketidakmampuan Menyanyi: Penyair merasa bahwa meskipun mencari kesunyian untuk merenungkan kenangan, ia tak mampu untuk bernyanyi. Suara tidak mau "mendering," yang mungkin mencerminkan rasa kehilangan dan kebingungannya.
Kesunyian dan Kenangan: Penyair mencari suara atau nyanyian dalam kesunyian, tetapi tampaknya tak berhasil. Kemudian, dia mempertanyakan di mana dia bisa merasakan sukacita atau bersenang-senang lagi. Ini mencerminkan kerinduan dan kekosongan yang dirasakan penyair setelah perpisahan.
Puisi "Berpisah" adalah ungkapan perasaan yang mendalam tentang kerinduan dan perasaan berat saat harus berpisah dari kekasih. Penyair menciptakan gambaran emosional tentang ketidakpastian dan kehilangan yang muncul dalam situasi ini. Puisi ini menciptakan ikatan emosi antara pembaca dan penyair, memungkinkan pembaca untuk merasakan perasaan yang sama.
Puisi: Berpisah
Karya: Hamidah
Biodata Hamidah:
- Hamidah (nama sebenarnya Fatimah; nama setelah menikah Fatimah Hasan Delais) lahir di Muntok, Pulau Bangka, Sumatra Selatan, pada tanggal 13 Juni 1915.
- Hamidah meninggal dunia di rumah sakit Charitas, Palembang, pada tanggal 8 Mei 1953.
- Hamidah adalah salah satu sastrawan Angkatan Pujangga Baru.
