Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Jalan Setapak (Karya Indonesia O'Galelano)

Puisi "Jalan Setapak" menawarkan sebuah perjalanan melalui waktu dan ruang, mempersembahkan keindahan alam dan kekayaan pengalaman manusia.
Jalan Setapak
memori pada Sarce Tutuhatunewa

kelok panjang jalan setapak di pagi bersilang
menerima langkah lincah perantau pulang
masih tertangkap bahak dan nyanyi berdendang
ketika tahun-tahun remaja menggenangimu sayang

seperti pagi ini, tigabelas tahun lalu aku di atasnya
meluncuri bulan liburan, di semak berumpun berat
antara deretan pohon nyiur sepanjang tepinya
dan babi-babi yang melulur tanah rumput yang hijau serat
bibi-bibi berakul dan paman-paman memundak kapak
berpapasan di jalan, antara rumah-rumah petani yang bebas sepi
dan burung bersahutan di rimba sepi Mede dan Luari
antara kebun-kebun coklat dan pisang yang ranum sesak
laut lepas yang membintikkan layar-layar mengebas
di atasnya, libur sekolah rakyat mengejar lari

pagi ini, perantau dusun telah pulang dari jakarta
telah berjalan di atas jalan setapak lagi rata-rata
lelaki dusun yang belajar kecup bibir kota
ia kini bukan bocah sekolah rakyat halmahera
tapi penyair yang kehabisan kertas dan selalu sengsara
atas kening layu tersentak pada senyum bunga
bunga dusun, gadis berdada lebar berbibir rekah
dengan pacul di tangan, tangan penunduk belantara

Sarce, masih kau ingat di sungai panas Mamuja
kita mandikan kudisan badan bocah kita?
antara pantai Wa Uwo dan tebing-tebing Bongo
petani kelapa menyanyi togal dan bahasa
berkelompok kita jalan berjejer di atas pasir putih
sedang nelayan mengembangkan jalanya di lidah riak
keping angin gunung bergantung di kuduk

oh, jalan setapak, sejuta tahun tetap tenang
aku tunduk dan kenangan remaja atas jalan ini menyeret usia
angin lembah menghampiri menjamah bahuku

kelok panjang jalan setapak di senja lembayung
langkah-langkah menggemasi batas dusun, dan terbayang
bunda di pintu huma menanti ciuman putera hilang

Luari, Agustus 1962

Sumber: Horison (Agustus, 1966)

Analisis Puisi:

Puisi "Jalan Setapak" karya Indonesia O'Galelano adalah sebuah karya yang menggambarkan perjalanan puitis melalui jalan setapak yang sarat akan nostalgia, keindahan alam, dan perubahan kehidupan.

Nostalgia dan Kenangan: Puisi ini menciptakan suasana nostalgia yang kental melalui penggambaran perjalanan di jalan setapak. Pembicara merenungkan kenangan masa lalu, seperti liburan di dusun, pertemuan dengan teman-teman, dan momen-momen kecil yang penuh makna.

Transformasi dan Perubahan: Puisi ini juga menggambarkan perubahan yang terjadi dalam kehidupan pembicara dan masyarakat sekitar. Perantau yang kembali dari Jakarta mengalami transformasi dari seorang bocah menjadi seorang penyair, mencerminkan perjalanan rohani dan intelektual.

Koneksi dengan Alam: Penggambaran alam dalam puisi ini sangat kuat. Pengaruh alam terasa melalui gambaran pohon-pohon, sungai, pantai, dan gunung, menciptakan suasana yang hidup dan indah.

Kehidupan Komunitas Lokal: Puisi ini juga menggambarkan kehidupan komunitas lokal dengan detail yang kaya. Aktivitas sehari-hari seperti pertanian, nelayan, dan kegiatan sosial seperti mandi di sungai dan pertemuan di pantai menjadi bagian dari lanskap puisi.

Perubahan Masa dan Kematangan: Melalui narasi perjalanan, puisi ini juga mencerminkan perubahan dan kematangan pembicara dari masa ke masa. Dari kenangan masa kecil hingga pertimbangan dan pengalaman yang diperoleh dari perjalanan hidup, ada perubahan yang mencolok dalam cara pembicara memandang dunia.

Simbolisme dan Metafora: Penggunaan simbolisme, seperti jalan setapak, sungai, dan pantai, mengandung makna yang mendalam, melambangkan perjalanan kehidupan, keberanian untuk menjelajahi dunia, dan koneksi dengan akar dan identitas.

Puisi "Jalan Setapak" menawarkan sebuah perjalanan melalui waktu dan ruang, mempersembahkan keindahan alam dan kekayaan pengalaman manusia. Dengan bahasa yang indah dan imaji yang kuat, Indonesia O'Galelano berhasil menciptakan sebuah karya yang memikat dan mendalam.

Puisi Indonesia O'Galelano
Puisi: Jalan Setapak
Karya: Indonesia O'Galelano

Biodata Indonesia O'Galelano:
  • Indonesia O'Galelano lahir pada tanggal 17 November 1940 di Galela, Halmahera, Maluku Utara.
  • Indonesia O'Galelano meninggal dunia pada tanggal 1 Agustus 2012 di Depok, Jawa Barat.
  • Indonesia O'Galelano adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.