Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Buku Harian Kenangan (Karya Sultan Musa)

Puisi || Buku Harian || Kenangan || Karya || Sultan Musa ||
Buku Harian "Kenangan"

Ada yang ditawarkan pada kenangan
untukmu....
kisah yang kau jalani
di sela untaian kerinduanmu
; itu adalah waktu

Ada yang menggenggam erat kenangan
olehmu....
hati kecil yang menggores rasa
di mana segalanya pernah terjadi
; itu adalah luka

Ada yang mendebukan diri untuk kenangan
bagimu......
seperti menguburkan belulang relung
yang bertaut senampan rehat
terus ditumbuk sejenak
; itu adalah pesan

Adalah tentang
.....memberikan waktu
.....menerima luka
.....menemukan pesan
melalui kenangan ini
'waspadalah dengan apa yang kau kenang'

2021


Sultan Musa
Puisi: Buku Harian Kenangan
Karya: Sultan Musa

Biografi Sultan Musa:

Sultan Musa berasal dari Samarinda, Kalimantan Timur. Tulisan-tulisannya tersiar di berbagai platform media daring dan luring. Karya-karyanya juga masuk dalam beberapa antologi bersama penyair Nasional dan Internasional, seperti Wangian Kembang (2018)Negeri Serumpun (2020)La Antologia de Poesia Cultural Argentina-Indonesia (2021) dan Cakerawala Islam (2022).

Karya tunggalnya bertajuk Titik Koma (2021) masuk nominasi Buku Puisi Unggulan versi Penghargaan Sastra 2021 Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur.

Nama Sultan Musa tercatat di dalam buku Apa & Siapa Penyair Indonesia (2017).
© Sepenuhnya. All rights reserved.